Kamis, 26 Januari 2012

cerita GALAUnya anak FK

Sabtu,07 Januari 2011,saya mengikuti kegiatan GALAU di FK Madang.Hari ini saya mendapatkan banyak pembelajaran untuk menjadi Generasi Arif Loyal Adaptif dan Unggul,yang mungkin tidak akan saya dapatkan apabila saya tidak mengkuti kegiatan ini.Bermula dengan pembelajaran tentang loyalitas yaitu pembelajaran tentang bagaimana kita harus tetap konsisten dengan komitmen yang telah kita buat.Apapun keadaan dan hambatannya,kita harus tetap menjaga komitmen tersebut.

Kemudian kami juga diberikan berbagai macam games yang sangat unik tetapi memiliki esensi yang sangat berharga dalam kehidupan nyata.Games yang pertama adalah 'permen'.Permainannya simple,cuma disuruh makan permen tapi dengan cara yang berbeda.Jadi,kita harus membuka permen itu dengan satu tangan dan tangan lainnya adalah tangan teman kita.Sepintas,permainan ini bukanlah permainan biasa.Pasti ada makna dibalik keunikan tersebut.Maknanya adalah 'out of the box.Yups,games ini menuntut kita untuk berfikir kreatif dan melakukan hal yang tidak biasa dilakukan orang lain.Disaat orang lain sedang sibuk dengan pemikirannya yang monoton,kita harus berani mencari jalan alternatif lain yang menungkinkan kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
 
Games selanjutnya adalah bermain dengan sebuah 'kertas'.Haha permainan yang pernah dilakukan teman saya sewaktu SD dan ternyata sekarang dilakukan lagi saat kuliah,cukup menggelikan.Permainannya seperti ini.Kita duduk dengan formasi melingkar kemudian memindahkan kertas yang kita pegang ke tempat teman kita sambil menyanyikan lagu 'siapa yang bisa memainkan batu..terus menerus,jangan sampai salah'.Hal ini dilakukan berulang-ulang sehingga membentuk suatu sistem.Apabila terjadi kesalahan pada satu orang saja,maka sistem pada permainan ini akan rusak.Esensi dari game ini,tim adalah sebuah sistem yang membutuhkan banyak hal yaitu konsentrasi,ketelitian,tanggung jawab,keharmonisan dan keseimbangan.Bisa dibayangkan,ketika satu orang melakukan kesalahan maka sistem yang tadinya telah berjalan lancar akan rusak dengan sendirinya.
 
Game ketiga masih berhubungan dengan kertas yaitu menggambar wajah orang,dalam hal ini kak Hafiz dan kak Rahman sebagai objek.Permainannya dibagi menjadi 2 sesi.Sesi pertama,kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 orang diberi tugas menggambar wajah kak Hafiz tapi setiap orang hanya diperbolehkan untuk membuat satu garis yang kemudian akan dilanjutkan oleh anggota lainnya.Seperti permainan lainnya,harus dilakukan dalam tempo sesingkat singkatnya.Sesi kedua,peraturannya sama dengan sesi pertama.Bedanya,pada sesi kedua kita tidak diperbolehkan berdiskusi ketika menggambar.Nah inti dari permainan ini,pada saat tertentu kita dituntut untuk melakukan pekerjaan dibawah tekanan waktu atau keadaan namun tidak mengurangi hasil yang diperoleh.Oleh karena itu,seseorang yang profesional harus bisa memanfaatkan waktu seoptimal mungkin dalam melakukan pekerjaannya.Oya,hasil gambar dari sesi kedua rata rata lebih jelek daripada sesi pertama.Kenapa?karena di sesi kedua kita tidak berkomunikasi antar satu sama lain.Sedangkan dalam kerjasama tim,komunikasi adalah hal yang sangat diperlukan.Dengan komunikasi,kita dapat merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
 
Game yang paling terakhir adalah 'melewati satu titik tujuan'.Game ini membutuhkan tiga orang yang berperan sebagai si buta,si tuli dan si bisu.Ceritanya,si buta akan membuat garis yang menuju satu titik pada kertas dan dibantu oleh si tuli dan si bisu.Si bisu memberikan isyarat kepada si tuli.Kemudian si tuli mengarahkan si buta untuk menyelesaikan misi mereka.Esensinya,keterbatasan yang kita miliki bukanlah suatu alasan untuk kalah namun keterbatasan tersebut dapat dijadikan senjata agar kita menjadi juara sejati.Serta setiap orang memiliki keistimewaan masing masing yang apabila kita satukan,akan menghasilkan sebuah karya luar biasa.

Hahaha sungguh luar biasa pengalaman yang didapat hari ini.Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk bertemu dengan kakak kakak dan teman teman seperGALAUan.Makasih banyak buat kakak kakak yang udah meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman dan wawasan dengan kami.Dan buat temen temen,ayo kita berjuang bersama untuk mewujudkan Generasi Arif Loyal Adaptif dan Unggul.
Salam GALAUers :D

Selasa, 24 Januari 2012

Mari tinggalkan Kondisi Ideal, campakkan Idealisme

Hanya itu yang saya pikirkan sejak pagi hari ini (24 Januari 2012), Saya mencoba meredefinisikan kondisi ideal dan idealisme. Berbekal sedikit ilmu, saya mencoba merenungi satu kasus yang akan saya hadapi.

Dalam seminggu ke depan saya akan pulang ke Bengkulu dan melanjutkan liburan, Saya sudah senang-senang saja, tapi tiba-tiba saya teringat bahwa tanggal 7 saya harus bayar uang cucian sebesar Rp 80.000. Kemudian saya berpikir,,, saya kan libur kurang lebih sebulan, apakah saya musti bayar? *jiwa anak kos keluar.

Idealnya, saya ga bayar. Karena saya kan ga nyuci baju dll. Kalau saya menetapkan idealisme sebagai patokan mewujudkan kondisi ideal, Jadi kita anggap satu bulan itu saya ga nyuci dulu. Bibinya ga nyuci, saya ga bayar. *menghemat.

Tapi, serasa ada yang mengganjal....
Munculah sebuah pertanyaan baru, terus bibinya gimana? kami yang ngekos bertiga ga bayar, artinya bulan depan si bibi kehilangan pemasukan Rp 250.000. Mungkin bagi anda yang membaca ini, jumlah segitu tidaklah seberapa, tentu berbeda dengan si bibi, sejumlah uang tersebut sangat berarti. Akhirnya, Saya akan usahakan untuk membayar uang cucian, walaupun bibi tidak mencuci pakaian saya selama sebulan.

Kalau saya menuruti kondisi "IDEAL", sebenarnya saya tidak salah alias benar/ sah-sah saja. Tetapi, hati kecil saya berontak, ada yang tidak beres dengan kondisi ideal ini, sehingga saya memutuskan pilihan yang lain. Pilihan yang sayapun bingung menyebutnya bagaimana. Pilihan yang sebenarnya lebih tinggi daripada kondisi. Pilihan dimana kita bisa berbuat BENAR atau BAIK. Pilihan yang diberikan tuhan, sebagai pintu pahala bagi kaumnya. Tentu pilihan kedua ini adalah pilihan yang Baik.

Hingga akhirnya, saya menemukan istilah yang cocok bagi pilihan ini, Kondisi "MADANI". yaaa!!! MADANI, suatu kondisi yang beradab dengan landasannya adalah wahyu Allah SWT, Al Qur'an dan Hadits. Lebih tepat rasanya ketimbang Kondisi Ideal yang hanya sebatas pemikiran manusia. ^^. Sekarang, sedapat mungkin Saya meninggalkan kondisi ideal, dan merubahnya menjadi tingkatan yang lebih tinggi, kondisi madani.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya, “Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw menjawab, “Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian.” (Bukhari – Muslim)

Dalam kasus saya, Hadits di atas memandu saya mewujudkan kondisi "madani". Sulit memang mewujudkan kondisi madani, lebih sulit lagi bila hanya dirasakan yang susah-susahnya saja, tetapi tentu jalan ini lebih di cintai Allah SWT. Bukankah disetiap kesulitan yang dicintai Allah SWT akan muncul jutaan kemudahan dan ridhoNya. Itulah yang kita cari.

menuju pemikiran madani dan kondisi madani, campakkan kondisi ideal di belakang!!

Sedikit bukti bahwa idealisme hanyalah pemikiran manusia:
Silakan Search Idealisme di Google, maka akan muncul di wikipedia seperti berikut:

Idealime adalah sebuah istilah yang digunakan pertama kali dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal abad 18.[1] ia menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, seraya memperlawankan dengan materialisme Epikuros.[1] Istilah Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang yang mental dan ideasional sebagai kunci ke hakikat realitas.[1] Dari abad 17 sampai permulaan abad 20 istilah ini banyak dipakai dalam pengklarifikasian filsafat.[1]

epistemologi

Idealisme berasal dari kata ide yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik.[1] Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri, pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi.[1]

Wallahualam bi shawab




Ayahku Seorang Tukang Jaga Malam


"Menjadi orang kaya itu tidak perlu dipelajari, yang harus dipelajari itu adalah menjadi orang miskin."

Kalimat di atas sangat pas untuk mengawali kisah ini. Ini kisah tentang Ayah seorang mahasiswa tingkat 4 di sebuah fakultas kedokteran. Kisah yang berbicara tentang Ayahku. Mungkin banyak diantara ayah-ayah lain yang memiliki kisah serupa dengan ini. Perlu diketahui, cerita ini bukan untuk cari sensasi atau sejenisnya, ini Saya tulis sebagai bentuk kekaguman kepada semua ayah yang berusaha mengarahkan hidup anaknya menjadi lebih baik. Terkhusus, Saya persembahkan untuk Ayah saya.

Ayah mana yang tidak senang anaknya kuliah. Terserah jurusan apapun kalian, sang ayah selalu bangga atas yang telah kita capai. Hal yang sama juga saya rasakan ketika saya menginjak (menduduki seharusnya) bangku kuliah. Apalagi sekarang, menghitung minggu menuju tanggal wisuda S-1 saya. Tapi, saya tak kalah bangga dengan ayah saya. Kenapa? karena Ayah saya dulu adalah seorang tukang jaga malam disebuah perusahaan perkebunan. ^^

Kisah ini pernah diceritakan Ayah saya dulu sekali, jauh sebelum saya ngeBlog, jadi tak pernah terpikir oleh saya untuk menulisnya dan akhirnya lupa. Beberapa hari yang lalu, Ayah bercerita dengan adiknya nenek (kakek ujang) tentang kisah ini lagi, *saya nguping pembicaraan sambil makan+ baca koran layaknya detektif. Kisah ini masih semenarik dulu.

Di keluarga ayah, mayoritas saudara Ayah adalah lelaki. Dengan jarak umur yang berdekatan, saat ayah kuliah, Abang dan Adik ayah juga kuliah. Artinya 3 orang kuliah di saat yang bersamaan. Sedangkan kakek dan nenek hanyalah petani. Dengan rumah ditengah sawah, tanpa penerangan, dan berlantai tanah. Sungguh sebuah prestasi menurut saya, alhasil rata-rata saudara/i Ayah adalah sarjana walau keadaan perekonomian demikian. Bayangkan sekarang, banyak saya temui keluarga dengan rumah yang sangat layak, lantai marmer, motor bahkan mobil punya, tetapi selalu bilang ga ada uang untuk membiayai anak kuliah. *geram mode: ON.

Dengan kondisi ekonomi yang ada, tentu sangat susah membiayai 3 orang anak kuliah sekaligus. Biaya kuliah, biaya hidup, biaya kos, dll semuanya di kali 3. Akhirnya, salah seorang saudara menawarkan sebuah pekerjaan pada Ayah. Intinya Ayah sebaiknya bekerja untuk meringankan beban kakek dan nenek di rumah, karena hasil tani tentu tidak seberapa. Saudara tersebut memang bekerja di kantor perkebunan, olehnya ayah mendapat pekerjaan sebagai tukang jaga malam. Karena jadwal kuliah ayah ga menentu kadang pagi kadang sore, malam adalah waktu yang pasti free. *ga prestigious banget ya.. tapi bagi saya yg jadi anaknya, ini hebat banget... hhheehe

Dengan profesi hanya sebagai tukang jaga malam tentu ada saja pegawai yang mencemooh dan bertindak  seenaknya terhadap ayah. Menariknya, tak satupun dari mereka, bahkan kepala dinas, yang mengetahui bahwa Ayah adalah seorang mahasiswa. Hanya saudara kami yang tahu. Ayahpun ketika ditanya pegawai-pegawai yang lain, (percakapan dah ditranslate dari bahasa aceh menjadi Indonesia) 
 P : "kalau malam kan jaga, kalau siang ngapain?", 
Ayah: "Engga ada, di kosan saja, tidur, kalau ada kerjaan lain disuruh orang baru saya kerja"
Ketidaktahuan ini mungkin yang jadi penyebab sikap mereka yang seenaknya pada ayah. Tetapi Ayah tetap berjalan pada relnya, sebagai tukang jaga malam. Hal ini terus berlanjut hingga 3 tahun lebih.


Setelah bertahun lamanya, akhirnya Ayah lulus kuliah. Kalau dulu langsung diangkat jadi guru. SK Ayah sebagai guru kimia pun keluar dan Ayah ditempatkan di Bengkulu. Walaupun Ayah telah lulus dan jadi PNS (guru), Ayah selama 2 bulan setelah itu masih kerja sebagai tukang jaga malam (menunggu keberangkatan kalo ndak salah) tanpa satu orangpun yang tahu.  hingga akhirnya Ayah tiba-tiba di panggil oleh kepala dinas ke ruangannya. (ada apa cerita penjaga malam dipanggil ke ruang kepala dinas). Sesampainya diruangan terjadilah percakapan seperti berikut:
KD: Yusrizal ya?
Ayah : Iya pak
KD: Kamu kerja disini sudah lebih dari 3 tahun kan?
Ayah: Iya pak
KD: jadi gini, kita mau menerbitkan SK PNS pengangkatan kamu. Nanti kamu sebagai staf disini, tapi setelah itu kamu harus kuliah lagi ya, ambil jurusan pertanian, biar kamu jadi insinyur pertanian nantinya.
Ayah: *galau *galau *galau (zaman dulu belum populer istilah galau kali ya), (mengingat SK Guru udah keluar tapi di bengkulu, dan SK Staf di banda aceh mau diterbitkan, tentu membuat ayah belum bisa memutuskan jawaban). Akhirnya ayah berkata, "saya minta waktu 3 hari untuk mikir-mikir boleh pak?
KD: ya, boleh boleh, silakan.

Dalam 3 hari, Ayah harus membuat keputusan, yeaaahhh!!! ayah langsung cabut pulang ke takengon menemui nenek dan kakek untuk meminta nasehat. 
Ayah: Menjelaskan kronologis telah lulus dan diangkat menjadi guru di Bengkulu dan Niat kepala dinas mengangkatnya menjadi PNS. Termasuk tentang pangkat dan golongan, kalau guru diangkat 2C sedangkan staf dipakai ijazah SMA, artinya 2A.
Nenek: "Apa enggak capek nak? kamu kan sudah kuliah bertahun-tahun, capek, dan Ibu sudah irit membiayai kuliah kalian, gimana kalau ambil yang di bengkulu aja".

akhirnya Ayah pulang lagi ke banda untuk menemui bosnya.
KD: ya, jadi bagaimana, apakah sudah mikirnya yus?
Ayah: sudah pak, bapak tau kan saya penjaga malam disini?
KD: ya taulah, kamu kan sudah 3,5 tahun kerja disini
Ayah: iya pak, tapi mungkin ada yang bapak tidak ketahui tentang saya
KD: hah, apa memangnya yang saya tidak tahu?
Ayah: Iya pak, saya mohon maaf, jadi selama saya kerja disini saya juga kuliah pak. 
KD: hah? kuliah dimana kamu?
Ayah: di Unsyah pak, sekarang saya sudah lulus dan diangkat jadi guru untuk ditempatkan di bengkulu. *sembari menunjukkan SK pengangkatan PNS guru. Jadi setelah saya bicara sama orangtua, saya memilih jadi guru pak.
KD: ambil jurusan apa kamu memangnya?
Ayah: kimia pak
KD: Jadi selama ini kamu membohongi kami ya. kapan ditanya kalau siang ngapain kamu bilang cuma dirumah tidur-tidur aja. Kenapa begitu?
Ayah: Iya pak. maaf kalau bapak merasa dibohongi. Saya malu pak. Sepertinya aneh kalau tukang jaga malam kuliah pak. 
KD: Wah.. bagus kamu... bagus...diam-diam kamu kuliah, diam-diam walaupun jaga malam kamu tetap sukses. bagus-bagus. jadi begini saja, kamu berangkatlah ke bengkulu, dengan catatan dalam enam bulan kalau kamu tidak betah nanti disana, kamu balik ke sini lagi saja saya yang angkat kamu jadi PNS. Jadi nama kamu tidak akan saya coret di daftar ini selama 6 bulan ke depan. begitu ya...
Ayah: *yey* baik pak

Lalu ayah dirangkul sama kepala dinas dan diantar keluar ruangan dengan tangan masih merangkul pundak ayah. Sembari jalan, semua mata tentu tertuju sama ayah, ada apa gerangan TUKANG JAGA MALAM dirangkul sama kepala dinas sambil ditepuk-tepuk pundaknya. *yang sudah kerja beberapa tahun sebagai PNS / honorer saja mungkin belum pernah dibegitukan. Tiba-tiba kepala dinasnya berkata didepan staf yang lain: "Ini contoh sebenar-benanrnya orang, contoh dia ini, diam-diam dia ternyata sekarang sukses". *kepala dinas buat staf yang lain kepo dan keheranan.

sebulan-dua bulan sejak kejadian itu, Ayah masih menunggu keberangkatan dan tetap bekerja seperti biasa sebagai tukang jaga malam. Tapi ada yang berbeda, pegawai lain yang kerap mencemooh dan seenaknya sama Ayah tidak lagi bersikap seperti itu. Tukang jaga malam akhirnya berjaya.hehehe....

*ayah pernah bilang, "saking ga pengen dilihat orang sebagai tukang jaga malam, tiap hari ayah bangun jam 4 subuh dan langsung menyapu halaman perkantoran."

Sedangkan saya?????
Kalau di bandingkan dengan perjuangan ayah semasa kuliah, saya belum ada apa-apanya.. mau dibilang saya masuk fk, dibangga2kan orang, setelah sekian cerita darimu saya merasa masih belum ada apa-apanya dibandingkan ayah. maaf yah.. kalau franz masih menyusahkan, masih sering sms yang isinya memberatkan-meminta spp yang kadang pemberitahuannya mendadak, pergi kesana-kesini, uang kos yang mahal, dan biaya hidup yang tidak sedikit. Saya akan meniru jejak ayahanda suatu saat nanti. Tunggulah yah..!! Ayah tidak akan menyesal mendidikku hingga seperti ini. ^^

dan... saya bangga punya ayah sepertimu, Yusrizal, S.Pd- mantan tukang jaga malam yang hampir jadi Insinyur pertanian.hehhehe

Bagaimana dengan Ayah teman-teman?? ada yang mau share?? monggo...^^

Selasa, 17 Januari 2012

Bagaimana mengaktifkan kembali BEM yang telah lama vakum?

Saya ingin bercerita sebuah kisah, suatu hari laptop saya (Acer Aspire 4935) tidak bisa hidup. Hanya ada layar kelam didepan saya. Tak pikir panjang saya bawa laptop tersebut ke rumah teman saya dan mencoba meminta bantuan sang kawan. Sesampainya disana, berbagai carapun dicoba untuk memperbaiki, tanda-tanda fisiologis tak kurun terlihat di laptop saya. Tak ada pilihan lain, akhirnya saya membawa laptop saya ke salah satu centre untuk memperbaiki laptop yang nge-Hang. Disana saya tentu dilayani oleh seorang "ahli reparasi" laptop, setelah mengobservasi lalu sang repairman menjelaskan kepada saya bagian mana yang rusak, mana yang harus diperbaiki, harus instal ulang, resiko kehilangan data, hingga waktu yang diperlukan untuk perbaikan. Suka tak suka, akhirnya saya harus berpisah dan meninggalkan laptop saya bersama om repairman

Seminggu kemudian, laptop saya kembali ke pangkuan dengan rupa yang saya rasa lebih berwarna, tak kelam seperti saat rusak. Saya obrak abrik, ternyata benar, ada beberapa data yang hilang. hanya satu penyemangat saya, "Data tidak hilang, tetapi laptop ga bisa digunakan karena rusak ATAU Data ada yang hilang, tetapi laptop dapat digunakan kembali setelah instal ulang". Saya rasa hampir 99,999999% memilih yang kedua, yap, karena itu adalah pilihan yang rasional. Hati ini tetap senang walaupun ada data yang hilang, yang penting kan "Laptop" bisa dipake lagi. Prinsipnya, Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita.

Tetapi bagaimana dalam kehidupan, sudahkan kita memilih dengan rasional? berusaha mengaplikasikan prinsip Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita?? saya rasa, ketika dihadapkan kepada dua pilihan yang sifat pilihannya lebih abstrak daripada "laptop" dan "data", kebanyakan manusia lebih memilih untuk menggunakan satu prinsip, "jangan sampai kita rugi". Hal inilah yang terjadi, sehingga pilihan yang kita putuskan memang rasional, tetapi secara tidak langsung sangat minim tingkatnya rasionalitasnya karena ternyata kita telah mengenyampingkan kesempatan yang lebih besar.


Ternyata, hal seperti ini dapat dialami oleh organisasi mahasiswa. Ketika organisasi mahasiswa tidak memiliki impian yang tinggi, tujuan akhir yang tinggi, maka akan banyak tercipta pilihan-pilihan yang tingkat rasionalitasnya sangat rendah. Tapi ingatlah pula, hindarilah impian-impian yang tidak masuk akal. Karena hal ini cuma jadi bahan debat kusir belaka.

Organisasi mahasiswa penuh suka dan duka. Ada yang sangat aktif, biasa saja, atau malah bernasib sama dengan laptop saya, RUSAK. Akna tetapi, sekali lagi saya ingatkan, organisasi mahasiswa harus mempunyai impian yang diturunkan dalam bentuk tujuan. Dari beberapa kondisi yang ada, salah satu kesulitan yang dialami adalah lepas dari near death experience (NDE/ mati suri). Setelah sekian lama vakum, organisasi akan kehilangan impian dan tentu kehilangan pilihan rasional. Adakah cara untuk bangun dari kevakuman yang ada?

Ada!!, masa iya, ketika kita berusaha dengan niat baik karena Allah, Allah ga ngasih jalan.
Ingat ya, Niat karena Allah.

Karena itu, syarat pertama yang harus dipenuhi untuk membangkitkan organisasi dari NDE adalah "Milikilah Mimpi", "Milikilah Tujuan yang Tinggi". Walaupun kita bermimpi sangat tinggi, tetapi gagal, paling tidak hasil usaha kita mendekati mimpi itu. teringat kata-kata di novel andrea hirata, Bermimpilah, maka tuhan akan memeluk mimpimu (Arai).

Langkah kedua, tetapkan pilihan yang tingkat rasionalitasnya tinggi. Anda harus konsisten kepada impian organisasi, apapun pilihannya efeknya harus mendekatkan posisi organisasi kepada tujuan awalnya. Sebagai contoh, ketika anda merasa bahwa organisasi di universitas lain sudah sangat hebat dalam melakukan kajian melalui kastrat, tetapi institusi anda masih dalam keadaan vakum, maka Stop dulu berpikir mendirikan kastrat!! pilihlah kegiatan organisasi yang lebih menyenangkan bagi mahasiswa. karena tujuan anda adalah "membangkitkan organisasi dari NDE". Berhentilah mengerjakan kegiatan yang menurut anda prestigious ketika kondisi yang ada tidak tepat, karena manfaatnya dalam mendekatkan organisasi dan mimpinya adalah NIHIL.

Investasi pada berbagai macam tipe mahasiswasilakan klik disini untuk membaca ulasannya . Prinsipnya, kita tidak pernah tahu kapan si kupu-kupu akan dibutuhkan oleh aktivis, begitu pula sebaliknya. Investasi tentang mahasiswa kupu-kupu saya rasa sudah cukup jelas melalui link di atas, yang ingin saya tegaskan, perkuatlah investasi kepada beberapa aktivis. Kenapa?? karena diperlukan mahasiswa yang dapat menciptakan dan menentukan pilihan yang rasional serta berprinsip Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita. Bagaimana cara konkretnya?? salah satunya dengan menetapkan pioner-pioner tersebut sejak dini, dan mengusahakan mereka untuk menjadi delegasi diberbagai acara, terutama acara ISMKI. Usahakan mereka pergi "BAGAIMANAPUN CARANYA". untuk ulasan lengkap kenapa institusi harus mengirim delegasi --> klik disini untuk membaca


Prinsip terakhir, Berhentilah Menyalahkan Siapapun Atas Keadaan yang Dialami Organisasi Saat Ini.  Ini prinsip yang menurut saya sangat penting, kebanyakan aktivis yang saya temui sangat sering curhat tentang keadaan organisasinya yang buruk karena rata-rata pola pikir mahasiswanya belum maju dan cenderung kupu-kupu. Seharusnya dia berkaca di cermin ukuran 1x2 meter dan menunjuk bayangan didepan cermin sebagai orang yang pantas dicap "bersalah". Loh kok gitu? jelas. Dialah orang yang tahu duduk permasalahan organisasi dimana, orang dengan pola pikir lebih maju, orang yang lebih mengenal bagaimana organisasi yang seharusnya, tetapi masih memilih untuk TETAP DIAM (no action talk only). Hayatilah, organisasi itu bagaikan makhluk hidup yang juga beradaptasi. Kalau orang berusaha untuk memperbaiki, maka organisasipun akan menyesuaikan diri dengan usaha yang dilakukannya, artinya organisasi akan menjadi lebih baik.

setelah keempat hal prinsipil di atas dilakukan, mudah-mudahan akan ada jalan untuk perbaikan organsiasi yang telah lama vakum. Ingat, anda yang membaca ini dituntut untuk menjadi Sang Repairman. Stop untuk menjadi aktivis yang selalu menyalahkan dan menuntut perubahan, tetapi tak memberi solusi dan memikirkan efek negatif jangka panjang dari perubahan yang dia tuntut.. beralihlan menjadi aktivis yang senang dengan perbaikan, karena hakikatnya, perbaikan tetap memiliki efek positif dalam jangka yang sangat panjang. 

Aktivis yang suka menuntut dan aktivis yang gemar memperbaiki itu berbeda. Menurut saya, sekedar menuntut tak lebih dari sampah.

Senin, 16 Januari 2012

HALAMAN PERSEMBAHAN SKRIPSI


Ucapan syukur dari hati saya yang terdalam saya sampaikan kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada saya, sehingga saya dapat berdiri tegar dan menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Identifikasi Polimorfisme Promoter -308 G/A Gen Tumor Necrosis Factor α pada Penderita Sepsis di RS. Mohammad Hoesin Palembang”. Sholawat dan salam tak lupa saya lantunkan bagi Rasulullah SAW, manusia terbaik yang pernah ada di dunia ini yang selalu menjadi sumber inspirasi saya untuk selalu menjadi lebih baik diberbagai hal.
Dalam kesempatan ini, saya sampaikan apresiasi kepada segenap pimpinan (Dekan, Pembantu Dekan 1, Pembantu Dekan 2, dan Pembantu Dekan 3) Fakultas Kedokteran Unsri atas segenap sarana dan prasarana yang telah bapak usahakan demi kemajuan fakultas ini.
Penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed atas upaya Bapak memasyarakatkan penelitian biomolekular dikalangan mahasiswa dan kesediaan bapak membimbing saya dalam skripsi. Semoga semua hal yang bapak usahakan dan korbankan, baik waktu, tenaga, materi, serta ilmu yang dibagi kepada saya menjadi amal yang terus mengalir pahalanya. Saya berharap bapak senantiasa membimbing saya hingga kelak saya mampu menjadi peneliti yang baik.
Kepada Ibu Sri Nita, S.Si, M.Si, terima kasih atas segala bimbingan yang telah ibu berikan. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena Ibu bersedia mendengarkan kegelisahan saya di detik-detik mendekati sidang proposal maupun skripsi dan atas nasehat yang Ibu berikan sehingga saya dapat lebih fokus untuk memberikan yang terbaik ketika presentasi. Semoga yang Ibu lakukan dibalas dengan limpahan ridho-Nya.
Ucapan terima kasih kepada Prof. dr. Eddy Mart Salim, SpPD-KAI yang telah menyempatkan hadir untuk menguji saya disela-sela agenda Bapak yang saya yakini sangat padat. Terima kasih bapak telah meluangkan waktu untuk membaca skripsi saya, menyampaikan masukan, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan “kejutan” yang sangat membantu saya dalam membangun dasar keilmuan tentang bidang yang saya teliti. Semoga Bapak senantiasa berkenan membimbing saya dikesempatan yang akan datang.
Untuk Ayah (Yusrizal, S.Pd) dan Mama (Evi Liana), yang sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam keadaan apapun. Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak mampu membalas semua kebaikan yang telah Ayah dan Mama berikan. Senyuman Ayah dan Mama selalu menjadi motivasi terkuat ananda berjuang di sini. Besar harapan ananda untuk dapat menjadi anak yang menjadi sebab keselamatan dan kebaikan Ayah dan Mama di dunia dan akhirat. Ananda bersyukur punya orang tua seperti Ayah dan Mama.
Kepada adik-adikku yang sangat kusayangi (Shindy Arlina Claudya dan Winfinosa Habib Ariga), terima kasih telah menjadi penyemangat dan sumber inspirasi disaat Abangmu keletihan menyelesaikan skripsi ini. Besar harapan, abang dapat menjadi contoh yang baik bagi kalian sehingga kalian ]mampu manjadi sosok yang jauh lebih hebat dari Abang. Tak lupa terimakasih kepada seluruh keluarga besar saya, terkhusus Nenek dan Kakek dari pihak Ayah (yang telah almarhum) serta Nenek dan Kakek dari pihak Mama.
Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Aviandini Toga Putri yang telah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaikku (Harry Syatria, Rahman Setiawan, Syarfiah Nurlaila, Zyska Novya Putri, Fajriani Kurnia Rosdi, Annisa Nurhasana, dan Richard TL Tobing) dan teman-teman penelitian PCR (Surya Wijaya, Desi Oktariana, M. Dani Hamid Arma, serta A. Putri) yang telah banyak membantu di dalam kegiatan intralaboratorium maupun ekstralaboratorium.
Tertuju kepada teman-teman angkatan 2008 reguler, ucapan maaf saya sampaikan atas keterbatasan dan kesalahan saya selama berinteraksi dengan kalian, terkhusus dalam menjalani amanah ketua angkatan. Kepada seluruh mahasiswa FK Unsri, saya ucapkan permohonan maaf apabila selama kepemimpinan saya sebagai gubernur mahasiswa FK Unsri 2009-2010 terdapat kekurangan dan kesalahan. Kepada rekan-rekan sejawat mahasiswa kedokteran se-Indonesia, saya sampaikan juga permohonan maaf atas kekurangan saya ketika menjabat ketua kajian strategis ikatan senat mahasiswa kedokteran Indonesia (Kastrat ISMKI) tahun  2011 dan ketua majelis pertimbangan agung (MPA) ISMKI tahun 2012. Permohonan maaf juga saya sampaikan atas kekurangan saya sebagai konseptor “generasi arif, loyal, adaptif, dan unggul” (G.A.L.A.U). Tanpa teman-teman angkatan 2008 reguler, BEM FK Unsri, Kastrat ISMKI 2011, ISMKI generasi mandiri, G.A.L.A.U dan MPA ISMKI 2012 mungkin saya tak pernah mampu menjadi seperti saat sekarang ini. Keberadaan teman-teman adalah anugerah dalam menyempurnakan karakter saya sebagai hamba-Nya.
Akhir kata, saya ingin menyampaikan bahwa skripsi ini juga didedikasikan untuk Kakek saya tercinta, yang kini saya nanti kesembuhannya, kakek Baharuddin ZA. Do’a saya untuk kesembuhan kakek serta keselamatan kakek di dunia dan di akhirat.

Palembang, 17 Januari 2012


Franz Sinatra Yoga

Sabtu, 14 Januari 2012

kakek, cepatlah sembuh... temani franz wisuda nanti...

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).

alhamdulillah saat ini saya tengah melakukan revisi (perbaikan) skripsi, yang juga berarti saya telah melewati sidang skripsi yang menegangkan bersama kedua pembimbing (Dr.dr.Mgs.Irsan Saleh, M.Biomed dan Ibu Sri Nita, S.Si, M.Si) dan penguji (Prof. dr. Eddy Mart Salim, SpPD-KAI). Sidang yang cukup untuk menciptakan kelainan hemodinamik akut bagi saya, bagaimana tidak.. penguji saya professor-konsulen alergi imunologi dan bahasan skripsi saya adalah tentang respon berlebihan dari respon imun (sitokin) terhadap infeksi (beliau tentu orang paling ahli seFK tentang masalah sistem imun =__="). Sebelum sidang saya sangat gelisah (tentunya,hehe), sembari menunggu Dr. Irsan dan Prof Eddy selesai rapat pendirian S3 saya menemui pembimbing II, kepadanyalah saya menceritakan betapa deg-degannya saya. akhirnya, Prof Eddy dan Dr. Irsan keluar dari ruang rapat dan bertemu dengan saya dan bu Sri Nita. Lalu saya memandu menuju ruang sidang yang rasanya bagai ruang pengadilan. hehe..

Sebelum sampai ruang sidang, saya sudah ditanya loh ama Prof.nya.... ada yang mau nebak nanya apa?hehehe.... Beliau bertanya, "berapa kilo berat badan kamu turun?? perasaan pas sidang proposal ga sekurus ini?" Jleeeebb.... hehhe. mau dikata apa,,, "inilah nasib mahasiswa tingkat akhir ucapku dalam hati", memang pengaruh jadwal kuliah yang sangat padat dan kami tetap harus mengerjakan skripsi menjadi kendala berarti bagi kami. Setelah sampai ruang sidang, semua berjalan, alhamdulillah lancar. walaupun ada beberapa pertanyaan kejutan keluar (untung Allah memudahkan lisan ini untuk berbicara dengan baik, hati tetap yakin diberi sesuai pilihan Allah, dan otak dapat berpikir jernih), untung bisa dijawab.. 

Alhamdulillah pula hasil penelitian dan pembahasan serta keseluruhan skripsi saya diterima. Setelah itu diumumkan bahwa skripsi ini dapat predikat *...* (Alhamdulillah) dengan nilai *...*. Serasa salah dengar, tapi ga masalah lah yang penting *...*. setelah saya intip2, ternyata nilai terbesar yang saya dapat berasal dari Prof. Eddy, lalu diikuti Pembimbing yang memberi nilai dengan skor sama.Waw.. sebuah kehormatan bagi saya. Terima kasih kepada para pembimbing dan penguji. Masukan yang diberikan sangat membantu perbaikan skripsi saya.  

Akhirnya, sy pulang dengan wajah sumringah... nelf ayah dirumah dan mengabarkan hasil skripsi, bahagia sekali rasanya ketika ortu tersenyum. Kebetulan saya memang belum meberi tahu mama, sekalian saja setelah jam 6 sore. Mama sekarang lagi di Jakarta, menemani nenek menjaga kakek saya yang lagi sakit di RS. Jantung Nasional Harapan Kita, jam besuk kakek hanya jam 5-6 sore, jadi mengabarkan sekaligus menanyakan kabar kakek saya.

Jam 6 berlalu, saya mencoba menghubungi mama, mama menanyakan bagaimana skripsi saya, lalu saya jawab. Alhamdulillah mama gembira, tapi saya tertegun akan ucapan mama, mama berkata ma saya, "iya bang, mama kemaren puasa dan berdoa agar abang lancar ujiannya". Betapa besar kasihmu bundaku tersayang... ga mungkin saya bilang perasaan ini kepada mama, sebagai anak cowo mungkin inilah kelemahan saya, hehhe, stay cool-saya mau jadi orang dewasa bagi mama. Tapi kata-kata mama buat hati ini selalu bersyukur punya orangtua seperti beliau.

lanjutnya, kebahagiaan skripsi pun tak dilanjutkan, berganti menjadi cerita kakek. Kakek saya saat ini dalam perawatan post-operasi jantung dengan operasi 2 katup dan 3 titik aterosklerosis (by pass). Operasi berlangsung dari jam setengah 9 pagi- 6 sore. Dalam proses operasi, ternyata Tuhan punya rencana lain, ada kendala, jantung kakek berhenti selama 3 menit. 30 November sejak saat itu hingga sekarang, kakek masih dalam keadaan sehat secara jasmani kasat mata-tetapi seperti motorik sepertinya terganggu akibat efek henti jantung saat operasi. Kakek belum dapat dikatakan sadar, yang ada hanya tubuh tentaranya yang masih gagah terpasang peralatan ICU, mata kakek kadang terbuka tetapi menatap kosong-terlihat sangat berat, dan telah 1,5 bulan kami tak dengar suara khasnya. Alat bantu pernafasan beberapa hari lalu dilepas agar kakek belajar bernafas, kasihan kata mama, kakek terlihat sesak, mulutnya dimajukan, dan tak jarang ada kernyitan tanda sakit. Kalau sudah begitu, mama selalu mengajak berbicara (entah kakek mendengar atau tidak, tapi saya rasa dengar), "yah, pelan-pelan nafasnya, pelan-pelan", dan nafas kakek pun berangsur melambat lagi. Sedih.. saya tak tahu mau ngomong apa lagi. Membayangkan kakek saja saya tak sanggup, apalagi perasaan mama yang ada disana. sebelum telf berakhir, Mama bilang "kemaren mama ngasih tau kakek, mama bilang kalau abang mau ujian skripsi, mohon do'anya kek, abang juga bentar lagi wisuda,mau tamat kuliahnya dipalembang, kakek sembuhlah, bangun, biar datang ke wisuda abang franz".

tak kuat... sambil mengetik tulisan inipun, hanya air mata yang menemani...
teringat dulu, sebelum saya masuk kuliah di kedokteran, ayah saya bilang, nanti kalau kamu wisuda S1nya biar kakek ama nenek aja yang datang.pas wisuda dokter baru ayah ma mama datang. biar kakek ma nenek senang, sekalian jalan-jalan ke palembang. saya sebagai cucu pertama dari keluarga kakek nenek memang paling banyak dapat kasih sayang beliau, biaya kuliah kadangan dibantu sama beliau, kalau pulang uang jajan pasti banyak dikasih, bahkan pergi acara ISMKIpun kadangan kakek nenek juga ngebiayain.

kek, cepatlah sembuh... temani franz wisuda nanti...


mohon do'a kawan-kawan untuk kesembuhan kakek saya yang sangat saya sayangi.... makasih kawan.

Jumat, 13 Januari 2012

Mahasiswa Kupu-Kupu yang Jadi Pahlawan

Baru beberapa hari lalu saya memposting sebuah tulisan mengenai "sang mahasiswa kupu-kupu" dan kemarin postingan saya pun tak jauh dari tema kupu-kupu, yaitu "Berinvestasi pada berbagai macam tipe mahasiswa (termasuk kupu-kupu)". Hari inipun yang akan dibahas adalah kupu-kupu... (lagi).hahaha. Sebagai pembuka, saya ingin berbagi rasa padamu kawan...akhir-akhir ini Saya merasa Tuhan membukakan jalan agar saya berpikir lebih intens tentang fenomena klasik si kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Artinya, Saya harus lebih bersyukur kepada Allah SWT. 

Postingan saya kemaren yang berjudul "Berinvestasi pada berbagai macam tipe mahasiswa (termasuk kupu-kupu)" adalah copy paste komentar calon TS (teman sejawat) tentang mahasiswa kupu-kupu (berdasarkan pengalaman nayta beliau dengan mahasiswa kupu-kupu ketika telah berada didunia kerja malah menjadi aktivis yang sesungguhnya ketimbang mahasiswa aktivis yang jenuh dan hilang ditelan zaman), ternyata hari ini saya mengalami kenyataan seperti itu. (demi apa coba??)

kalau mau dijelasin dari awal ceritanya,panjaaaaaanng banget.hahaha.... intinya, hari ini kita ada permasalahan yang solusinya dapat dikatakan tidak ada, kalaupun ada tetap saja akan menuai permasalahan. Semua pilihan ada plus/minusnya. Ditengah keterpurukan (lebay) masalah, ternyata ada sesosok mahasiswa yang izin untuk berbicara. Iapun bersuara, mengeja kata dalam kalimat dengan sangat tenang, dan tentu dengan nada bicaranya yang "khas" saya kenal, beliau bicara tentang apa yang akan dia lakukan dalam mengatasi masalah ini. statementnya memunculkan asa ditengah kepasrahan. Akhirnya, dialah yang jadi pahlawan bagi saya dan saya yakin bagi teman-teman juga. 



Percaya ga percaya, sang pahlawan bukanlah orang dengan latar belakang aktivis kampus, bukan pula orang yang sering ikut organisasi luar kampus, tetapi hanya seorang "mahasiswa" saja, tanpa embel-embel jabatan organisasi. Sayapun terperangah tak percaya...setelah sesaat "takjub", pikiran ini menjernih, dapat dikatakan yang ada didalam otak saya saat itu hanyalah rasa salut, rasa syukur, dan rasa bangga. Saya bersyukur bahwa saya telah mengubah mindset tentang si kupu-kupu sebelum kejadian ini berlangsung. Allah tampakkan kenyataan itu didepan saya. 

Allah menunjukkan pada saya, ada hal yang dapat dilakukan oleh aktivis-adapula hal yang HANYA bisa dilakukan oleh si kupu. Luar biasa... saya ga habis pikir saja, si kupu sehebat ini. saya perjelas, ternyata SI KUPU SEHEBAT INI!!! saya bangga sama dia. salut juga pastinya. ^^ thanks kupu...

kupu, tetaplah ada disekitarku..
kusadari bahwa keberadaanmu penting bagi kelangsungan ekosistem ini..
tanpamu, tak mungkin ada sutra didunia..
tanpamu tak mungkin ada pengusaha sutra..
ketika kamu tak ada, sutra tak ada, lapangan kerjapun tak ada..
kami tak ingin kehilangan sutramu, BUKAN, kami tak ingin kehilangan kamu..
tetaplah menjadi kupu yang menawan seperti hari ini..

Kamis, 12 Januari 2012

"berinvestasi" pada berbagai tipe mahasiswa (termasuk KUPU-KUPU)

sudah baca ulasan saya tentang Sang Mahasiswa Kupu-Kupu?? kalau belum klik --> baca ulasannya . Salah satu tanggapan menarik atas postingan tersebut datang dari calon TS saya... (gaya euy), heehe,, mari kita simak:

"berinvestasi" pada berbagai tipe mahasiswa 
(termasuk KUPU-KUPU)



Menghadapi lingkungan yg heterogen & berusaha menggali potensi mereka masing2, akan mempertajam kita.....

Saya bisa mendapatkan semua yg saya mau di kampus, dulu, dari orang2 yg berbeda.....

Bahkan banyak hal yg ga bisa dilakukan "aktivis berat", justru bisa saya dapatkan dari mahasiswa2 "tipe lain", termasuk yg kupu-kupu.....

Bahkan juga, kalau saya ingin memenangkan seorang tokoh kampus (utk dijadikan ketua Senat misalnya), tim pemenangannya saya jejali dg tipe2 orang aneh bangsanya yg "hedon berat" atau "kupu-kupu" atau bahkan sekalian yg "kutu buku" berat.....

Dari pergaulan & jaringan yg luas dg semua pihak, akan memperkaya wawasan & pengalaman kita. Dan saya pastikan, perhatikan ini, kita jadi kaya akan TAKTIK.

Dan ente tau? Sebagian "aktivis" akan lelah "beraktivitas" saat mereka lulus. Sebagian dari mereka akan menjadi bejat & bosan.


Dan ente akan melihat "kemunculan" orang2 yg dulunya kupu-kupu, apatis, & berbagai tipe lain justru saat lulus akan menjadi "aktivis" sesungguhnya yg dewasa, profesional, cerdas, mandiri, & matang.

Yg mereka ini justru akan lebih dulu bertanya

"Gw udah ngumpulin baju2 layak pakai nih. Bisa gw distribusi ke lu?"

"Kalo ada baksos lagi, kasi tau gw ya!!!"

"Kemaren gw udah transfer 500ribu. Barusan gw transfer lagi 500ribu. Terserah buat apa. Untuk baksos departemem lu boleh, buat departemen laen jg boleh"

Dan mereka ini justru akan menjadi "aktivis" & orang2 yg peduli dalam jangka waktu yg sangat lama..........

PERCAYALAH !!!!!

Tetaplah "berinvestasi" dengan berbagai macam tipe mahasiswa.

Semoga sukses.....


(tanggapan saya pribadi atas komen bang Rosalinda Ayyamor : komennya ajebbb bang...intinya sih, kita harus dewasa dalam memandang perbedaan...jangan hanya lihat hal buruknya saja...soal aktivis, saya juga sering interaksi dengan aktivis-aktivis hebat yang ketika mendaki, mencapai puncak, tiba-tiba menguap dan hilang,...kalau muda jadi aktivis, dan ketika lulus juga tetap istiqomah sebagai aktivis, kan lebih luar biasa bang....iya ndak.... hahaha....

aktivis itu sifatnya "just in time"... jadi ga selamanya seseorang akan terus memegang label aktivis,walaupun dahulu kala dia adalah seorang presiden mahasiswa... dan sekali lagi, kita butuh mahasiswa kupu-kupu dan jenis lainnya, bahkan saya rasa untuk beberapa kondisi kita perlu sesekali menjadi sepeti mereka, guna berinvestasi dalam "style" interaksi dengan komunitas heterogen dan menghilangkan kejenuhan sebagai aktivis..)

Rabu, 11 Januari 2012

Setitik Kekecewaan dari Pemberitaan Si Kiat Esemka

Saat ini, siapa yang tak kenal mobil baru ciptaan orang Indonesia "kiat esemka"? (syahrini kali yaa_baca ceritanya). Kiat esemka adalah mobil buatan siswa SMK yang meroket karena ulah cerdas walikota solo, pak Jokowi. Kali pertama saya baca berita tentang ini, sang walikota memproklamirkan pergantian mobil dinasnya beserta wakil walikota yang awalnya toyota camry menjadi mobil ciptaan anak-anak SMK ini. 

Banyak tanggapan positif akhirnya bergulir, dari kementerian, DPR, tokoh masyarakat, masyarakat umum. Acungan jempol ramai beredar untuk mobil kiat esemka dan upaya pak jokowi. Bahkan ada rumor bahwa kiat esemka akan dijadikan mobil nasional.Pemberian NIK oleh kementerian perhubungan dan jumlah pesanan mobil kiat esemka juga meningkat, kabarnya mencapai 10.000 unit. Jumlah yang luar biasa bukan, jangan pikirkan uangnya ketika berkata 10.000 unit, yang harus kita sadari adalah, paling tidak ada sekitar 9.000 orang indonesia yang cinta dengan produk-produk indonesia walaupun saat itu perizinan dan NIK belum didapatkan kiat esemka.

Tapi bukan perjuangan namanya kalau tak mengalami pahitnya kesulitan. Banyak pula sindiran yang dilontarkan oleh beberapa pejabat daerah, sebut saja salah satu pejabat yang menyarankan kepada pak jokowi "ojo narsis" sembari berkata bahwa di provinsi X yang paling hebat buat mobil itu adalah SMK XX, tapi belum sempat diluncurkan saja dan sudah keduluan. Adapula masyarakat umum yang berceloteh mempertanyakan sikap masyarakat lain yang berniat membeli mobil dengan pertanyaan "yakin nih dengan kemanannya??", yang paling parah adalah beberapa jam lalu saya baca ada masyarakat yang menjelek-jelekkan kiat esemka dengan cercaan bahwa mobil ini meniru model mobil buatan china. Saya jadi bingung, mereka ini maunya apa toh. soal narsis, saya rasa pengaruh terbesar kenarsisan pak jokowi adalah media masa yang menghampirinya, soal keamanan ya monggo kita tunggu hasil tesnya tanpa harus meragukannya, dan soal "plagiat", rasanya tidak ada yang identik didunia ini, kalaupun ada yang protes.. saya yakin para pencipta kiat esemka dapat berkreasi membuat sesuatu yang lebih "keren". Kenapa ga didukung aja? susah kah untuk memberikan dukungan? 

Terlepas dari hal tersebut, ada satu hal menarik yang saya simpulkan dari meroketnya mobil kiat esemka yaitu perlunya "IDE GILA" untuk membangun bangsa ini. Ide gila walikota solo untuk mengganti mobil dinas buatan jepang dengan mobil buatan anak "SMK" dari Indonesia yang jelas-jelas belum diuji kelayakannya berujung manis. Bahkan banyak produsen mobil yang mendekati kiat esemka untuk bekerja sama, tak ketinggalan akhirnya dukungan nyata pemerintah pun terlihat. Kita sadari bahwa "produk-produk buatan SMK itu banyak dan bagus-bagus", hanya saja memasarkan dan memasyarakatkannya itu yang susah, banyak yang khawatir dengan kualitasnya,,disinilah langkah pejabat untuk berpikir dan bertindak "out of the box". Jadi pejabat itu harus menjadi contoh. Itulah namanya resiko jadi wakil rakyat. Dapat dikatakan, saat ini IDE GILA adalah kebutuhan untuk merubah bangsa kita. Saya harap setelah ini, banyak jokowi-jokowi lain bermunculan.

Sayangnya, terminasi kekaguman saya pada kiat esemka berujung pada sedikit kekecewaan. Bukan pada mr. jokowi, bukan pula pada mobil kiat esemka, apalagi ama pak sukiyat. yang saya sesalkan, kok bahan bacaan seputar kiat esemka sebagian besar berkisar antara pak jokowi, tanggapan pejabat lain, ulasan kemiripan mobil esemka dengan mobil china, perusahaan yang mendekati kiat esemka, dan yang paling heboh ulasan artis-artis dan pejabat yang "ingin" membeli mobil kiat esemka. Kenapa sedikit sekali yang membahas tentang anak-anak SMK yang menjadi pionir terciptanya mobil kiat esemka?? (saya pribadi cuma pernah satu kali membaca artikel yang berisi wawancara terhadap anak-anak tersebut dari puluhan artikel lainnya, saya search di google ada sih tapi susah bgt dapatnya), mereka yang susah menciptakan mobil tersebut malah tidak akrabg ditelinga kita, yang semakin terkenal malah "pejabat" dan "artis" yang (sekedar) bilang "saya pengen beli mobil itu", "saya sudah memesan satu", dll

Eittsss,,jangan salah paham.. saya bukan anti ama artis dan pejabatnya kok...yang saya sesalkan kok bisa ya mereka lebih banyak diberitakan daripada pejuang-pejuang muda dan SMK yang telah mencurahkan jiwa raga, pikiran, waktu, dan lainnya untuk membentuk si kiat. u know lah  siapa sebenarnya yang bisa memperbaiki kondisi ini!! kita harus lebih bijak dalam mengulas sesuatu. Saya berharap pula, banyak ulasan tentang prestasi SMK-SMK lain, jadi tak ada lagi masyarakat yang memandang SMK sebelah mata. Dengan ini saya sampaikan rasa salut saya kepada pejuang-pejuang muda dan dedikasi pak kiyat, semoga si kiat jadi embrio yang kelak dapat dilahirkan tanpa cacat (karena dipolitisasi)...aamiin.


Selasa, 10 Januari 2012

GELAK TAWA DOKTER PTT KEPRI

oleh: dr. Dobi Saputra Burni
 
        Selain kisah menegangkan, banyak kisah lucu dan menyenangkan  terjadi. Di Desa Mentuda  ini, ketika melakukan sunat (khitan) hanya satu tekhnik yang bisa saya lakukan yaitu teknik “pancung”, kenapa?. Karena, adatnya saat memotong ujung kulit “penis” dilakukan bersamaan dengan memotong kepala ayam. Jadi jika saya melakukan teknik yang diajarkan Prof dr.Roni Saleh SpB SpBp dengan memisahkan dulu kulit-mukosa, lalu di “incisi” perlahan untuk menghindari pembuluh darah, wah “kasian tu ayam mati kesakitan karena motongnya kelamaan, wkwkwk”. Di sini paling asyik menghabiskan hari minggu dengan memancing di sungai, kenapa?. Karena, masyarakat di sini terbiasa memakan ikan laut, jadi aneh lidahnya memakan ikan tawar “geli, katanya”. Selain sungai dan hutannya yang masih asri, ikannya pun besar-besar dan “rakus” bahkan joran saya beberapa kali patah. Alhasil minimal 1 ember hitam besar ikan saya dapat ,seperti ikan wader, palau, gabus, lele (orang sini bilang gabus=bujuk, lele=keli). Karena tidak habis saya memakan semua ikan saya bagikan ke tetangga, lucunya mereka pada menolak  katanya ”kami tak ndak pak ye, ikan sungai macem rase tanah” ….Ha2 “kaya mereka pernah makan tanah aja”.          
                Ada lagi ritual jaga kampung yang dilakukan malam 10 muharam, ada tetua sini namanya “atuk mbang” yang melakukannya. O ya “atuk mbang” itu seorang wanita tua berumur 120 th, matanya buta. Namun masyarakat yakin, dia tahu semua yang dikerjakan warga Mentuda. Makanya, pertama saya kesini diajak dulu menghadap atuk mbang. Ha2 pasti kesannya mistis deh, tapi ini kisah lucunya, saat ritual atuk mbang memanggil roh leluhur, saat kerasukan ia minta rokok, lalu diberikan rokok bermerek “Laris Manis (LM)” tapi dia menolak dan meminta rokok “Dji Sam Soe” busyet dah!! ternyata “Dji Sam Soe” NgeTOP BGT ampe dunia gaib..wkwk.
                Ada pula kepercayaan, jika telah mandi sungai mentuda, maka orang tersebut akan menjadi warga sini. Jika saya teliti memang banyak orang luar yang menikah di sini, kebanyakan mereka adalah parah pelaku perambah kayu ilegal, jelas saja karena banyak kayu kelas I jenis ulin (masyarakat sini menyebutnya  kayu kapur), lalu kelas II jenis meranti seperti seraya yang terjual dengan harga tinggi dijual ke Singapura dan Malaysia. Beberapa orang dahulu bekerja sebagai penyadap Gaharu, yang getahnya di ekspor ke Arab Saudi sebagai minyak wangi. Tapi paling menyedihkan beberapan PNS guru dan tenaga kesehatan  yang berasal dari kota menikah di sini, katanya ada beberapa yang terjebak dengan rayuan gadis-gadis kampung dan keluarganya, mereka baik sekali memperlakukan kita bagai anaknya bahkan “membukakan pintu kamar anak gadisnya untuk kita”  lalu ujung-ujungnya kejebak dan dipaksa menikah sama anaknya. Selain komunikasi yang terbatas dengan orang terkasih menjadi salah satu faktornya. Maaf, mengapa saya harus ambil contoh guru dan paramedis, karena dua profesi itu menjadi pionir masuk ke daerah terpencil. Patut berbangga jika Anda bekerja dalam profesi itu….he2…Tetapi yang jelas saya belum pernah mandi Sungai Mentuda dan pandai-pandailah kita menjaga jarak dengan orang yang terlalu baik dengan kita, bukan “paranoid’ tapi waspada….he2
                Kali ini tentang kisah suku laut, ketika saya mengajak masyarakat untuk buang air di jamban, lalu salah seorang ibu berteriak ”Pak kalo kami berak di darat, taiknya ngumpul , geli kami pak, kalo di laut kelak ilang dibawa ombak”…ha2. Masih seputar jamban ketika saya tengah lapar melihat santapan undang galah, kepiting, gonggong (ni makanan khas Kepri jenis kerang yang cuma ada disini), ikan selikur. Tiba-tiba selera makan hilang, ketika melihat rumah sebelah ada yang lagi buang hajat dan kotorannya jatuh ke laut dan berenang di lautan…..wkwkwk

                Ini kisah lucu terakahir, setelah baru selesai makan ada beberapa orang suku laut dari Dusun Tembok, menghadap, “Pak dok, kami nak jemput pak dok, kaki ibu kami tak bisa gerak abis jatuh semalam (o ya semalam itu artinya kemarin). Teramat berat bagi saya bukan malas tapi Bulan Desember merupakan puncak angin barat, semua nelayan ogah melaut karena badai besar sekali ditambah hujan lebat bahkan sehari sebelumnya ada kapal karam dan saya lihat langit tengah hitam”. Tiba-tiba melihat saya terdiam, seorang ibu menangis memohon tolong untuk ke sana. Saya tak kuasa melihat tangis itu, dan saya pun berangkat dengan pompong kecilnya, Alhasil tak berapa lama baju saya sudah basah terkena deburan ombak yang kuat dan jantung pun berdebar melihat air laut yang mulai masuk pompon, lalu posisi siaga I untuk berenang jika kapal karam, dalam hati saya berdoa “Ya Allah Tenangkanlah gelombang MU, jangan turunkan hujanMU”.....Alhamdullilah hujan pun tak turun dan gelombang pun mulai bersahabat….wah jadi menegangkan bukan lucu, ok deh ni kisah lucunya. Setiba saya di rumah itu saya lihat seorang nenek tua, dengan posisi tungkai bawah flexi (dalam benak saya cidera tulang belakang ni), lalu anamnesis singkat untuk tahu kronologisnya. Waktu itu pukul  22.30 waktu Indonesia bagian Tembok,  karena di Tembok hanya ada 2 rumah yang punya TV, maka masyarakat menonton bersama di salah satu rumah warga, o ya rumah di Tembok bukan di darat tapi di atas laut, kan namanya suku laut wkwk. Karena di dalam rumah penuh, sang nenek dan 6 orang lainnya menonton di luar pelantaran. Tengah asyik menonton drama Bandawa di chanel ikan terbang tiba-tiba pelantaran tua itupun ambruk alhasil 6 orang terjatuh ke bawah setinggi 2 meter dan naasnya saat itu air sedang surut jadi tubuh langsung membentur tanah. Ditambah tulang yang sudah osteoporosis menambah parah cideranya. Oleh karena itu saya sarankan jangan menonton Bandawa karena bisa membawa maut…wkwkwkw….TERIMA KASIH BANGET, TERTAWALAH SEBELUM TERTAWA ITU DILARANG!!!!


Sang Mahasiswa Kupu-Kupu

menjadi mahasiswa adalah suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada saya. Ini bukan soal desain masa depan lebih cerah, apalagi jaminan pasti kaya, tapi soal sebuah anugerah "reformasi" pola perilaku, pola pikir, dan pola hidup. (gaya abiss, hahahaa). tak terasa untuk mendapatkan proses itu semua diperlukan waktu 3,5 tahun berlalu (memang jatah kuliahnya segitu), tak mudah melewatinya, tak lengkap pula sebuah perjalanan tanpa duri. Salah satu duri klasik akhirnya menimpa saya kira-kira 1,5 yang lalu.

se"klasik" apakah? saya rasa ketika kita berbicara tentang kampus, masalah seperti ini selalu ada. yaitu fenomena klasik mahasiswa kupu-kupu. mahasiswa yang sangat bebas layaknya kupu-kupu, tetapi menutup dirinya untuk menyinggahi tempat-tempat baru. Praktis, aktivitas favoritnya hanya "Kuliah-Pulang, Kuliah-Pulang (kupu-kupu)". Sang kupu-kupu ini sebenarnya sangatlah cantik menawan, tapi mata saya tertutup untuk melihat keindahan yang dimilikinya. Bukan, bukan karena mata ini buta, tetapi karena otak saya menyuruh mata agar tetap tertutup. Otak saya selalu menggerutu melihat mereka seraya melontarkan tanda tanya besar didalam hati, "kok bisa sih mereka hidup dengan pola seperti ini?", "bersosialisasi kan ga susah susah amat, kok mereka ini pada ga mau sih??", " Gawat, gimana mereka mau jadi dokter bintang 7 yang salah satu poinnya adalah dokter sebagai komunikator kalo semasa kuliah aja kaya gini??", masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan serupa yang saya pikirkan.
Kupu-kupu Monarch
Alhasil, sang kupu-kupu ini diperlakukan bagai Kupu-kupu Monarch oleh para aktivis kampus. Kupu-kupu monarch adalah kupu-kupu yang bermigrasi dari Amerika Utara ke Meksiko pada setiap tahunnya dan memiliki morfologi sangat indah, akan tetapi kini terdaftar sebagai hewan yang terancam punah. Klaim sang aktivis, mahasiswa seperti ini akan segera punah. punah. dan punah. Adapula aktivis yang menganggap sang kupu-kupu rupawan sebagai kambing hitam, tergambar dalam pidato penyambutan mahasiswa baru (maba), sang aktivis sering mengkambinghitamkan kupu-kupu agar prilaku mereka tidak di contoh mahasiswa baru, "jangan sampai kalian semua yang ada disini menjadi mahasiswa kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang" begitu lantangnya ia berteriak.

Sedangkan saya, masih berkutat dengan gerutu tiada akhir, berharap mereka yang apatis ini segera sembuh. Hingga akhirnya suatu hari saya tertegun oleh "lomba panjat pinang". masih ingat kan dengan lomba ini?? itu loh.. yang semuanya saling bahu membahu membentuk susunan manusia agar puncak pinang yang penuh hadiah dapat dicapai. biasanya dimainkan dalam menyambut hari kemerdekaan NKRI. Teori memenangkan lomba panjat pinang ini mudah, tinggal susun aja manusia setinggi mungkin, tapi tidak seperti itu realita yang terjadi di perlombaan, banyak rintangan yang ada. Dimulai dari oli, waktu, berat anggota, kekuatan fisik anggota, dan lainnya.


Seiring pengalaman yang diberikan Tuhan melalui beberapa kesempatan, akhirnya saya mengambil hikamah dari "lomba panjat pinang" untuk meredam gerutu hati saya terhadap sang kupu-kupu. Belajar merubah cara pandang saya terhadap mereka melalui sebuah lomba rakyat..dari lomba ini saya mendapat dua pelajaran, pertama, kebanyakan pemenang lomba ternyata memiliki satu anggota yang lincah, tubuhnya ringan, dan umurnya masih muda, bukan tim berkomposisi anggota berberat badan hampir sama. Dari sana saya berpikir, memang Tuhan telah merancang proporsi mahasiswa di semua kampus untuk saling melengkapi, ada yang Kupu-Kupu, Kura-Kura (kuliah rapat, kuliah rapat), Kursi (KUliah peRpus organisaSI), bahkan saat ini sudah sudah bertambah pula, plesetan Kura-Kura, yaitu Kula-Kula (Kuliah gaLAu-Kuliah gaLAu). Ternyata, saya sadari bahwa kompleksisitas seperti ini merupakan sebuah anugerah, bayangkan kalau isi teman-teman sekelas semuanya aktivis. IDEAL KAH?? dapatkah kita temukan kondisi Virtual Community (masyarakat virtual) yang merupakan diferensiasi dari potret masyarakat sesungguhnya.(TIDAK), tidak ada masyarakat virtual bila kondisinya seperti itu. Bahayanya, karena kita hanya berhadapan dengan populasi yang homogen, ilmu "aktivis" yang dimiliki nantinya pada ga bisa diterapkan pada masyarakat yang hampir 99,9999% populasinya heterogen, karena ilmu yang didapat tidak memenuhi standar analisis inferensial. praktis, kelabakan ketika terjun di dunia nyata!! poinnya, eksistensi kupu-kupu menciptakan ruang belajar heterogen bagi aktivis.


kedua, agar menang harus ada yang rela di bawah, yang rela dijadikan pijakan, ada yang harus (terkadang memang) tega untuk menginjak dan pasrah diinjak. Apakah anggota tim yang paling atas paling enak? tidak juga, dia harus berani menantang ketinggian dan bila jatuh pasti paling parah cederanya. Izinkan saya untuk bertanya, dimanakah posisi aktivis seharusnya dalam perlombaan ini?? pendapat saya pribadi aktivis sepantasnya mendapat posisi yang paling bawah dalam susunan tim, menopang beban paling berat di banding yang lain, tetapi ingat!! Dialah "SANG PIJAKAN" yang apabila rapuh, maka semua susunan akan runtuh... secara otomatis, gapaian kemenangan tidak akan terjadi. sekarang fenomenanya, sang aktivis bukannya memperkuat diri menjadi "sang pijakan" gagah perkasa, malah ribut soal enak-ga enak ama orang-orang orang-orang yang bertumpu padanya..termasuk kupu-kupu. habis sudah waktu untuk mendebat, didebat, dan lalai dalam memperbaiki keadaan. Padahal, bila kita jeli dalam membagi tugas dengan "kupu-kupu" sesuai porsinya, insya'Allah tujuan dapat dicapai. Karenanya aktivis identik dengan "problem solver, bukan ploblem liker". sadari bahwa menjadi aktivis punya tanggung jawab besar ketimbang mahasiswa kupu-kupu dan kula-kula, kalau mau menjadi aktivis tetapi tanggung jawabnya seperti kupu-kupu, ya PECAT saja diri anda dari label aktivis. ga susah-susah amatlah,,, paling ga kalau ditanya, sebagai apa?? pensiunan aktivis ^^

Mungkin banyak perbedaan pendapat terhadap fenomena mahasiswa kupu-kupu ini. Tolong jangan hakimi saya yang hanya mencoba melihat dengan lensa berbeda. ya.. saya akhirnya melihat, saya mencoba tidak lari dari kenyataan dengan menutup mata. ya.. akhirnya saya belajar membiarkan mata saya terbuka lebar melihat mahasiswa kupu-kupu disekitar saya. tak bisa saya pungkiri, memang begitulah adanya mereka. mereka bisa dirubah menjadi lebih menawan dari aktivis, tapi adapula yang menolak dan jangan sekalipun kita paksa. Ternyata sang kupu-kupu juga menawan layaknya kita yang juga ingin selalu tampil menawan. ketika keindahan itu terlihat, otak mau diajak kompromi untuk menerima doktrin baru bahwa sang kupu-kupu bukan musuh kita. alih-alih dalam beberapa hal tertentu kita membutuhkan sang kupu-kupu, terkadang kita juga menjadi kupu-kupu.
Jangan benci kupu-kupu wahai aktivis,,, 
karena aktivitasmu tanpa kupu-kupu akan terasa hampa,,,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by phii | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code