Senin, 23 Juli 2012

SIRKUMSISI

Sirkumsisi

Akhirnya liburan ini bermakna,

Senang sekali rasanya, sabtu 18 februari kemarin merupakan hari yang sangat luar biasa. Pengalaman berharga, pelajaran berguna, luar biasa.

Awalnya cuma ingin sekadar melihat dan belajar dari melihat, ternyata mendapatkan lebih dari sekadar melihat, sampai bisa praktik. Bahkan sekarang saya malah punya kepercayaan diri bahwa jika kebetulan di tengah jalan menemukan ada sebuah penis yang belum sunat menganggur, saya pasti bisa membuang preputium di ujungnya..

Betapa beruntungnya saya, mendengar cerita kak rudini tentang baksos-baksos sebelumnya yang pernah beliau ikuti, di pagar alam, linggau, plaju, ternyata baksos sabtu kemarin di SMP 12 kertapati yang paling berkesan, bagaimana tidak, biasanya untuk mengadakan baksos harus patungan, sekarang malah digaji (alhamdulillah nambah jajan), biasanya yang baksos hanya dapat 1-2 pasien, itupun bertindak sebagai asisten, namun sabtu kemarin tiap meja bisa mendapatkan 6-7 pasien, pasien yang datang melimpah ruah, dengan tenaga dokter hanya 5 dokter, jumlah meja 12 meja, alhasil kami sebagai mahasiswa banyak mendapat tindakan, bahkan dari awal saya mendampingi kak rudini dan kak rahman (2008) yang sudah bisa menyunat sebagai asisten.

Saya tidak terlalu berharap banyak awalnya, hanya sekadar mau membantu mempersiapkan alat-alat, melihat, dan mempelajari, tidak lebih. namun pada akhirnya malah sangat beruntung, bisa mempraktikkan apa yang dilihat, terima kasih kepada kakak 2008 yang telah membimbing apa yang harus dilakukan.

Merupakan pengalaman yang sangat luar biasa bisa memotong preputium penis seorang anak bersama dengan kak rudini dan kak rahman. Bahkan sampai mendapatkan anak yang menderita hipospadia, yang akhirnya tidak jadi kami sunat karena kontraindikasi dan akhirnya sang anak harus dibawa ke RS.

Betapa beruntung bisa mengikuti acara sunatan massal di smp 12 kemarin, terima kasih tak terhingga kepada kak franz yang sudah mengajak, juga kak rudini serta kak rahman yang sudah membimbing dan mentransfer ilmu gunting dan jahit nya kepada saya. Dan terima kasih Tuhan atas kesempatan.

Pengalaman berharga dari sebuah kesempatan yang langka dari kampus tercinta.



Catatan N-Boy™

Sabtu, 21 Juli 2012

galau story- Edisi Sirkumsisi


                Sebuah pepatah klasik mengatakan ‘tuntutlah Ilmu sampai ke Negri Cina’ tapi bukan berarti nyari ilmu nya “harus” sampe ke Cina , maksudnya ilmu itu luas, ilmu itu bukan cuma kita dapatkan dari bangku sekolah atau kuliah saja tapi bisa dari berbagai sumber karena ilmu itu tak terbatas ruang dan waktu. Bahkan, kita juga kudu belajar ilmu ‘maling’ tapi bukan untuk belajar supaya  bisa maling ya melainkan agar kita tahu cara yang bisa kita gunakan untuk menyiasati para pencuri .  Singkatnya semua ilmu itu bermanfaat asalkan kita pandang dari sisi positifnya.  Anyway udah tau kan ya ‘katanya’ anak kedokteran itu study holic, kemana – mana bawa buku tebal.  Yah memang sebagian besar anak kedokteran seperti itu, bukunya tebal – tebal dan di jinjing kemana – mana, lantas yang jadi pertanyaan adalah kalau semua anak kedokteran baca buku yang sama, kuliah dapat materi yang sama, apa yang bisa membedakan kita dengan mahasiswa yang lain ? apa yang membuat kita bisa lebih istimewa dari mereka ? Apa yang membuat kita bisa satu langkah lebih maju darpada yang lain ? Jawabanya ialah dengan berperan aktif dalam organisasi, kenapa ? karena ibaratkan sebuah penyakit, organisasi itu adalah penyakit komplikasi, artinya semua nya ada disana, ilmu apa aja bisa kita dapatkan disana, dan salah satu organisasi yang paling saya banggakan adalah G.A.L.A.U J
                Hari ini tanggal 21 Juli 2012 adalah hari pertama bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa, termasuk juga rekan – rekan muslim di GALAU, tapi puasa bukanlah ‘kambing hitam’ yang bisa dijadikan alasan untuk bermalas – malasan dan guling – guling seharian di kasur . Justru di bulan yang suci ini semua hal baik yang kita lakukan insyaAllah akan digandakan oleh Allah pahala nya dan hal itu juga yang membakar semangat kami untuk terus belajar dan belajar. Hari ini kak Hafizh melunasi hutangnya untuk mengajarkan kami bagaimana caranya sirkumsisi atau sunat *bayar hutang ni ceritanya hehe. Kegiatan ini adalah kegiatan yang ditunggu – tunggu oleh kami GALAUrangers, bagaimana tidak, jika bukan dari organisasi, lantas  dari mana lagi kami bisa tahu caranya sirkumsisi ? dari mata kuliah kah? jangan harap J . yah, sirkumsisi atau bahasa awamnya sunat adalah kegiatan yang dilakukan untuk membuang sebagian preputium glanspenis, hal ini menjadi kewajiban bagi laki – laki yang muslim loh J, tapi bukan Cuma umat muslim, yang non muslim juga dianjurkan untuk melakukan sunat, karena sunat atau sirkumsisi ini sangat bermanfaat untuk membersihkan alat kelamin laki – laki.            
Sebelum mulai melakukan sirkumsisi kak Hafizh membuka pertemuan kami dengan melafadzkan basmallah. Selanjutnya kami diperkenalkan dengan alat – alat yang akan digunakan dalam menjahit (Hecting ) dan melakukan sirkumsisi nantinya.  Alat yang kami gunakan yaitu perangkat alat bedah minor yang disebut sebagai minor set yang jujur saja kami tidak tahu sebelumnya medengar namanya saja tidak pernah apalagi memegang alatnya , maklum masih semester 2 tapi inilah kelebihan kami, saat teman – teman saya satu angkatan tidak ada yang tahu sama sirkumsisi, cara jahit dan alat bedah yang namanya minor set saya dan rekan – rekan di GALAU sudah tahu duluan . Nah minor set ini berisi berbagai macam alat bedah yaitu : 2 pcs klem lurus dan 2 pcs klem bengkok yang bentuknya mirip seperti gunting tapi kerjanya tidak untuk memotong, hanya sebagai penahan saja. Klem ini ujunganya lancip dan bergerigi .tapi kenapa klem nya ada dua jenis ? klem yang lurus digunakan untuk menjepit biasa, tapi klem yang bengkok digunakan untuk menjepit arteri.  Selanjutnya ada 1 pcs pinset anatomis dan 1 pcs pinset histologis, bedanya kalau pinset anatomis di bagian ujungnya ada besi bengkok kecil yang saya gak tau itu  apa heheh.  Lalu ada 1 pcs gunting jaringan dan 1 pcs gunting benang. Nah gunting benang ini kedua mata pisau nya berbeda, yang satu lancip dan kecil sedangkan satu lagi lebar. Yang lebar ini fungsinya kita bisa melihat seberapa panjang ukuran guntingan benang yang akan kita potong setelah disimpul nanti. Ada lagi yang namanya Needle holder, fungsinya sebagai penahan jarum. Selanjutnya ada  1 pcs scaple dan alat untuk memperkecil wilayah operasi yang disebut ‘duk steril’ tapi saya gak tau tulisannya gimana maafin kalo salah, soalnya kak hafizh bilang duk itu diambil dari kata handuk :D . Lanjut lagi ada catgut, nah catgut ini adalah seperangkat jarum dan benang yang absorbable, ingat ya benang untuk menjahit itu ada yang absorbable yang bisa diserap tubuh nantinya dan tidak perlu dilepas lagi, ada juga benang yang tidak bisa diserap yang nantinya akan dilepas lagi gitu kata kak Hafizh J. Jarumnya juga sangat berbeda dengan jarum jahit biasa, bentuknya menyerupai celurit (tapi gak segede celurit juga :P) intinya dia melengkung di bagian ujunya.  Dan satu lagi ada manekin kulit yang kami gunakan untuk latihan menjahit (Hecting).
                Langkah awal adalah kita pakai dulu handscoon yang steril, ingat kan cara pakai handscoon yang steril ? kemarin kita anggota galau udah dijelasin sama kak Rahman cara pakai handscoon yang steril, beda banget sama cara pakai handscoon kalo kita mau praktikum anatomi J Cuma digalau nih dapet ilmu kaya beginian heheh. Setelah pakai handscoon lalu kak Hafizh mulai menerangkan beberapa teknik Hecting. Sebenarnya, cara Hacting gak jauh berbeda kok sama cara menjahit pakaian jadi beruntunglah yang udah bisa menjahit pakaian sebelumnya. Teknik yang pertama adalah tipe jahit simple, lalu matras vertical – horizontal, Angka 8, dan jahit subkutikuler yang jahitannya tidak nampak.  Yuk kita mulai dari yang pertama. Tipe jahit simple ini kaya jahit jelujur, tapi bedanya kita bakalan jahit di kulit manusia bukan di kain. Tipe jahit simpel ini ada yang continuous  dan ada yang satu –satu. Tapi biasanya dokter pake yang tipe jahit satu – satu, karena bila pasien megeluh ada komplikasi dokter mudah untuk meperbaiki bagian yang mengalami kerusakan tersebut. Eh iya, mejahitnya tidak langsung tangan-ketemu jarum , jarumnya kita pegang dengan menggunakan Needle holder di tangan yang dominan, lalu tangan satu nya lagi memegang pinset, karena jarumnya dalam kondisi steril, kita tidak boleh menyentuhnya secara langsung, tapi kalau benangnya kita bisa sentuh langsung asal dalam keadaan pakai handscoon. Ternyata jahit ini tidak semudah yang dibayangkan , harus telaten, awalnya kaku banget jahit pake Needle Holder dan pinset , pegang Needle holder juga ada tekniknya, yang bermain adalah jari jempol dan jari ke-4 (jari manis), wajar saja kalau dokter yang sudah lajut usia jarang menangani operasi atau Hecting karena kebanyakan sudah mengalami tremor jadi kesulitan untuk melakukannya J . Sebenarnya fungsi menjahit atau Hecting ini untuk mendekatkan jaringan agar cepat menyatu, tapi jahitnya tidak boleh asal – asalan, ingat dokter itu adalah Art and Science, jadi Hecting pun harus ada estetika nya . Disinilah saya sadar bahwa dokter itu harus serba bisa, tak hanya mendiagnosis, menjahit pun harus bisa.
                Lanjut lagi tipe yang kedua adalah matras 8, nah yang ini sedikit lebih rumit dari tipe pertama, karena pola jahitnya adalah kulit-mucosa mucosa-kulit, tipe ini digunakan juga saat sirkumsisi. Secara garis besar pola jahitan membentuk huruf ex ‘X’, cara nya kita masukkan catgut (jarum-benang) dari satu sisi dengan pola kulit-mucosa  dari tempat awal lalu menyilang ke bagian seberang bekas robekan, lalu lanjutkan ke sisi seberangnya lagi (sejajar dengan posisi awal memasukkan ) dan seberangkan lagi lalu di simpul sebanyak 3 kali dengan teknik menyimpul yang benar.  Sulit memang kalu dibayangkan, lebih mudah kalau dipraktekkan secara langsung :). Tipe subkutikuler kita menjahit di lapisan subkutan kulit, tipe ini jauh lebih ribet apalagi bagi yang belum terbiasa, tipe jahitan ini lebih ‘tersembunyi’ letaknya, sehingga tidak Nampak dari luar. Tapi tipe ini hanya untuk lapisan kulit saja ya, artinya lapisan mukosa dan otot di bawah kulit sudah dalam keadaan baik. Biasanya kita sering mendengar pasien berkata seperi ini ‘kalau jahit sama dokter X jahitannya rapi dan gak kelihatan’ nah itu artinya si dokter menggunakan jahitan tipe subkutikuler J
                Well, setelah kami belajar berbagai macam tipe jahitan, selanjutnya kami belajar cara melakukan sirkumsisi. Kalau ditanya probandusnya siapa? Jelas tidak ada hehe gak ada yang mau juga pasti jadi probandus wkkw karena masih tahap latihan kami menggunakan manekin yang disiapkan oleh kak Hafizh dan manekin nya dibuat bnar – benar menyerupai aslinya, baik banget kan kak Hafizh :D . untuk melakukan sirkumsisi ada tiga hal utama yang harus kita siapkan, yaitu persiapkan diri (dalam keadaan bersih , steril dan menggunakan handscoon), alat, dan pasien. Kalau semuanya dalam keadaan ready ,  lakukan hal berikut ini :
1.       Aseptic antiseptic dengan menggunakan iodine atau betadin di seluruh permukaan penis dan daerah sekitarnya
2.       Perkecil lapangan kerja dengan menggunakan ‘duk’ tadi
3.       Anastesi atau blok nervus dorasalis dengan lidokain, kalo bisa jangan gunakan pantokain ya karena pantokain itu adalah lidokain yang dicampur dengan epinephrine menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah, saat melakukan sirkumsisi memang darahnya tidak keluar, tapi saat pasien sudah dirumah pembuluh darah mengalami vasodilatasi yang menyebabkan tejadinya pendarahan.
Setelah ketiga hal tersebut dilakukan, maka kita mulai dengan membuka preputium nya dan ditahan dengan klem dengan arah jam 6, jam 11 dan jam 1, setelah itu lakukan pemotongan dengan menggunakan gunting jaringan  di sisi samping dan atas, jangan di bawah/belakang , karena di bawah ada daerah yang kaya pembuluh darah sehingga nanti akan dijahit dulu baru digunting untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan. Setelah dipotong maka jahit dengan pola simple satu putaran mengelilingi bagian penis yang telah dibatasi sebelumnya, dan terakhir gunakan jahitan tipe matras 8 untuk di daerah belakang, baru potong preputium yang tersisa tadi, bila selesai maka nanti akan di balut dengan kassa .J sedikit ribet kalau dibayangkan, tapi kalau di praktekkan lebih mengerti. J
Itu tadi adalah salah satu dari banyak hal luar biasa yang kami lakukan di GALAU, sayang memang kakak asuh yang lain sedang sibuk jadi tidak bisa ikut hadir dalam latihan tadi, terutama tetua kami kak Franz dan kak Rahman yang sedang koass J . Rasa nya sangat bangga, karena hecting ini adalah pelajaran mahasiswa blok 19 semester 6 dan baru saja di OSCE kan, dan kami mahasiswa semester 2 udah dapet materi yang sama seperti senior -  dari kakak asuh kami yaitu kak HAFIZH HARI NUGRAHA  yang dengan senang hati menyiapkan semua alat, bahan, dan mentransfer ilmu yang ia punya kepada kami J
Belajar adalah hal yang menyenangkan bila kita lakukan secara  bersama dan kita mengerti esensi dari hal yang kita pelajari itu. Bersyukur bahwa Awal Ramadhan ini dibuka dengan hal – hal yang bermanfaat seperti ini yang menjadi  semangat baru dan membuka pikiran kami akan makna dibalik kata ‘dokter’ yang sebenarnya. itulah kenapa saya bilang GALAU adalah organisasi yang luar basa, disini kami di didik untuk menjadi mahasiswa unggul, sekalipun ini adalah organisasi independent tapi manfaat yang saya dan kawan – kawan dapatkan dari sini sangat luar biasa .
GALAU 21-07-2012
jadilah dokter yang berkarakter
@beutysavitri

Minggu, 15 Juli 2012

Akhirnya Bertemu Juga Dengan Prof. Anwar

Pertama kali berkenalan dengan beliau adalah tahun 2011 yang lalu, itupun hanya melalui fac*book. Saat itu saya masih menjabat sebagai koord kastrat nasional yang memang berkutat dengan perjuangan anti rokok. Beliau sendiri adalah Professor dengan spessialisasi ahli tumor paru. Dari sekian banyak sesepuh didunia kedokteran yang saya kenal beliau merupakan orang yang sangat eksis di fb, sehingga sangatlah mudah bila ingin mengajak beliau berdiskusi dan meminta saran mengenai sesuatu hal. 

Tidak banyak loh orang dengan title Professor mau meladeni pertanyaan mahasiswa secara panjang lebar, tapi beliau tidak. bahkan menawarkan bantuan ketika kami melakuakn peringatan hari tanpa tembakau sedunia. Dalam perjalanan saya mengenalnya, saya masih ingat statement yang menurut saya patut dijadikan panutan, intinya orang yang diuntungkan dengan adanya rokok adalah Spesialis paru, selebihnya tidak diuntungkan. Makanya beliau yang merupakan spesialis (konsultan) dalam bidang penyakit paru malah mengajak saya dan teman-teman memperjuangkan kegiatan anti-rokok. Padahal, kalau kita pikirkan ulang, semakin banyak orang yang merokok semakin banyak yang jadi pasien beliau. Ternyata tidak demikian. Menjadi seorang dokter, adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, bukan mengobati masyarakat yang sakit. Beliau adalah Prof. dr. Anwar Jusuf, SpP (K).

Hampir satu tahun saya mengenal beliau lewat fb, hingga akhirnya 2 hari yang lalu saya mendapat pesan dinding dari beliau yang intinya beliau mengabarkan sedang berada di Palembang untuk menjadi pembicara. Malamnya saya berkomunikasi dengan beliau dan berencana berkunjung ke hotel. Akhirnya, saya bertemu beliau, ternyata beliau sudah menunggu di loby hotel. Ternyata perawakannya diluar perkiraan saya. Di umur hampir 70 tahun Rambut beliau memang sudah putih semua (mirip professor,,, memang professor sebenarnya,hehe), tapi beliau jauh lebih gagah dibanding fotonya di facebook dan tutur katanya sangat baik serta lembut. Untuk pertama kalinya saya bertatap muka +berjabat tangan dengan beliau. Kalau dipikir-pikir saya agak nekat juga ya. Haha…

Akhirnya kita ngobrol-ngobrol tentang berbagai macam hal, dari rokok hingga masalah sistem pendidikan kedokteran di Indonesia. Sudah lama saya ga merasakan diskusi diluar kepentingan akademis yang menyenangkan seperti ini, *apalagi semenjak saya tidak di kastrat lagi. Ga lama setelah itu, beliau ternyata mau pergi dan mengajak saya ikut serta. Saya sempat bertanya mau kemana, beliau bilang mau bertemu teman dan mengajak untuk ikut saja. Saya ikut deh. Ternyata,,,, memang benar, beliau bertemu teman-teman beliau, yang tak lain juga guru-guru saya dikepaniteraan klinik. Ada dr. Jusuf Pohan, Sp.P dan DR. dr. Joni, Sp.P, serta spesialis paru yang bekerja di sumatera. Waduhhh… saya langsung grogi gitu.. Untung Prof memperkenalkan saya sebagai temannya. Haha… Saya merasa senang sekali sebenarnya dapat berada dimeja yang sama denga para spesialis+konsultan+Professor di bidang paru. Banyak cerita dan pengalaman yang saya dengar dari mereka, menjadi inspirasi tersendiri bagi saya untuk terus menuntut ilmu dan berbuat baik. 


Oia, saya lupa bilang. Sebelum berangkat makan malam tadi, Prof ke kamarnya sebentar untuk mengambil laptop. Ternyata laptop tersebut dibuka sembari menunggu makanan disajikan dan beliau sengaja membawanya karena ingin menyampaikan beberapa hal pada saya. Dimeja makan beliau membuka beberapa materi, lalu kita melanjutkan diskusi dimulai dari rokok hingga program DOTS. Wah, jadi terharu karena saya dianggap serius sebagai teman diskusi. Well, akhirnya kami pulang ke hotel dan sayapun pamitan. Besok Prof.nya akan menjadi pembicara lagi dan jam 18.00 pulang ke Jakarta (sayangnya saya lagi jaga IGD jadi tidak bisa bertemu).

Berhubung udah maghrib, sampai disini dulu ya ceritanya…Hakikatnya, hal ini menjadi pengalaman baik bagi saya. Menjadi orang besar tak hanya dalam hal penampakan luar, tapi juga penampakan dalamnya (hati yang besar- tapi bukan hepatomegali yaa…hehhe).

*mohon maaf bila terjadi kesalahan dalam menuliskan gelar, =__=

Senin, 02 Juli 2012

Dunia koass Mengajarkan Pentingnya Portabilitas dalam Jaminan Kesehatan

Bagi sebagian orang bahasan ini mungkin agak membosankan. Tidak semua orang yang bekerja di bidang kesehatan concern dan tertarik untuk mempelajari jaminan sekedar, bahkan sekedar tahupun tidak. padahal, jaminan kesehatan merupakan cerminan dari majunya suatu negara. di Indonesia, jaminan kesehatan yang sifatnya nasional disebut SJSN akan dilaksanakan tahun 2014.

supaya lebih simple, mari kita lihat kembali judul bahasan kita, Dunia koass Mengajarkan Pentingnya Portabilitas dalam Jaminan Kesehatan, kita bisa merangkum bahwa ada 3 hal utama dalam kalimat ini. Pertama, dunia koass. Kedua portabilitas. ketida, jaminan kesehatan.


1. Jaminan Kesehatan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah sebuah usaha untuk mewujudkan implementasi kemerdekaan bagi rakyat Indonesia akhirnya terjadi dan ditandai dengan pengukuhan resmi kepala Negara pada tahun 2004. Sebuah sistem yang diharapkan akan merubah nasib bangsa ini kedepannya, yaitu sistem jaminan sosial nasional. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur dan untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam perwujudan hal ini pada tahun 2004 dibentuklah suatu undang undang republik Indonesia no 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang merupakan turunan dari pasal 28H ayat 3 Undang-undang 1945. Adapun jaminan yang diberikan meliputi 5 aspek antara lain jaminan kesehatan; jaminan kecelakaan kerja; jaminan hari tua; jaminan pensiun; dan jaminan kematian.

2. Portabilitas
Jaminan Kesehatan yang juga concern utama dalam jaminan sosial memiliki 9 prinsip. Salah satunya portabilitas. Jaminan kesehatan yang baik harus memiliki syarat portabilitas. Apa yang dimaksud portabilitas? Adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Awalnya saya merasa bahwa prinsip-prinsip tersebut hanya bersifat normatif. Hingga akhirnya saya menemukan sendiri kenapa "portabilitas" menjadi hal yang sangat penting.


3. Dunia Koass
Dapat dikatakan bahwa dunia koasslah yang mengajarkan betapa penting portabilitas. Saat ini sudah banyak jaminan yang dikembangkan oleh masing-masing pemerintah daerah di berbagai kabupaten/kota/ provinsi di Indonesia. Jaminan ini merupakan cikal bakal SJSN yang baik. akan tetapi prinsipnya tidak sama seperti SJSN, salah satu kekurangannya adalah tidak adanya portabilitas. Contoh nyata yang saya temui ketika saya memfollow-up pasien di suatu daerah, saya memang sering bertanya apakah pasien pakai askes/kesmas/ umum. Kalau umum saya akan lebih cermat meresepkan obat dengan melihat obat mana saja yang masih ada dan mana yang habis. Sebut saja Ibu K, pasien ini berobat pakai umum, hal yang membuat saya memberikan pertanyaan lanjutan. Kenapa ga pakai soskes?? suaminya dengan lirih menjawab kalau mereka bukan penduduk asli. sehingga mereka ga punya Kartu Keluarga dan KTP lokal yang menjadi syarat utama soskes. Mereka berasal dari brebes dan kesini hanya + 1 bulan untuk mencari nafkah. Sang suami biasanya bekerja dengan penghasilan bersih 25 ribu per hari sedangkan sang pasien (istrinya) membantu memasak. Naasnya, 3 minggu bekerja, sang istri jatuh sakit dan didiagnosis anemia aplastik. Sang istri dirawat 1 minggu dan menghabiskan seluruh jerih payah mereka selama 3 minggu (habis sekitar 3 juta). Beberapa hari pulang dari RS sang istri kembali sakit lagi (Hb 3,5 g/dl) dan harus dirawat kembali. Kalau saya jadi suaminya, pasti saya pusing tujuh keliling, mau biaya dari mana lagi? untuk transfusi PRC saja mengeluarkan biaya 200.000 per kantong dan harus cash serta harus masuk beberapa kantong . 


Andaikan sistem jaminan ini memiliki portabilitas, hal terpenting adalah "orang yang sakit adalah warga Indonesia atau bukan?". Maka kejadian seperti diatas tidak terulang lagi, dimana seseorang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan karena tidak ada yang menjamin jika mereka berpindah tempat walaupun dalam wilayah kedaulatan Indonesia.


well, banyak hal didunia koass yang harus dicermati melalui kacamata yang tidak biasa... 
semoga SJSN berjalan sesuai kodratnya. :)
salam

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by phii | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code