Minggu, 08 Juni 2014

Libur Dan Rasa

Libur Dan Rasa akan terbaca aneh dan bahkan tanpa makna. Tapi kenyataannya, Libur Dan Rasa adalah "momok" yang menakutkan bagi aku dan kamu. kehadiran Libur Dan Rasa ditengah2 kita kadangkala menjadi suatu perasaan yang tak menentu. Karena itu aku selalu berusaha menghilangkan keberadaannya diantara kita. Bagaimanapun cara dan resikonya. Aku cuma ingin memastikan apa yang sudah kita bangun bersama kita akhiri bersama dengan sebuah akhir indah seperti yang selalu kira impikan sejak dulu dear. Ini waktu terlama kita berpisah dalam beberapa tahun belakangan.. doaku untuk kesehatanmu disana. Love u.

Sabtu, 10 Mei 2014

JADWAL ATLS 2014


JANUARI
10-12 Jakarta/Surabaya
17-19 Bandung/Jogya
24-26 Jakarta/Medan/Bali
31-2/2 Semarang/ Pekanbaru

FEBRUARI
7-9 Jakarta/Kupang/Bukittinggi
14-16 Balikpapan/Palembang/Solo
21-23 Jakarta/Malang/Medan
28-2/3 Jambi/Semarang

MARET
7-9 Jakarta/Makassar/Bangka
14-16 Sby/Bandarlampung/Solo
21-23 Jakarta/Bandung
28-30 Yogya/Manado/Banjarmasin/Batam

APRIl
4-6 Jakarta/Solo/Ambon
11-13 Semarang/Medan/Malang
25-27 Pekanbaru/Purwokerto

MEI
2-4 SBY/Palembang/Pekanbaru
9-11 Jakarta/Makassar/Padang
13-17 PIT PABI Bandung
23-25 Jakarta/Solo/Samarinda

JUNI
6-8 Jakarta/Bandung
13-15 SBY/BdLampung/Yogya
20-22 Jakarta/Bangka/Denpasar

JULI
4-6 Denpasar (kelas puasa)
11-13 Denpasar (kelas puasa)

AGUSTUS
22-24 Jakarta/Bjmasin/Solo
29-31 Bandung, Malang, Bktinggi

SEPTEMBER
5-7 Jakarta/Pekanbaru/Denpasar
12-14 Yogya/BandaAceh/Manado
19-21 Jakarta/SBY/
PIT Medan

OKTOBER
10-12 Jakarta/Bandung
17-19 Jambi/Medan/Jayapura
31-2/11 Jakarta/Surabaya

NOVEMBER
7-9 Medan/Samarinda/semarang
14-16 Jakarta/Pekanbaru/Makasar
21-23 Blpapan/Yogya/Palembang
28-30 Jakarta/Manado/Padang

DESEMBER
5-7 Jakarta/Semarang
12-14 Surabaya/Bandarlampung
19-21 Solo/Bandung/Palembang

Tidakkah Kita Cemburu??

Sabtu, 10 Mei 2014

Cinta Bersujud di Mihrab Taat | Salim A. Fillah

Julaibib, begitu dia biasa dipanggil. Sebutan ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri jasmani serta kedudukannya di antara manusia; kerdil dan rendahan.

Julaibib. Nama yang tak biasa dan tak lengkap. Nama ini, tentu bukan dia sendiri yang menghendaki. Tidak pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan yang mana bundanya. Demikian pula orang-orang, semua tak tahu, atau tak mau tahu tentang nasab Julaibib. Tak dikenal pula, termasuk suku apakah dia. Celakanya, bagi masyarakat Yatsrib, tak bernasab dan tak bersuku adalah cacat kemasyarakatan yang tak terampunkan.

Julaibib yang tersisih. Tampilan jasmani dan kesehariannya juga menggenapkan sulitnya manusia berdekat-dekat dengannya. Wajahnya yang jelek terkesan sangar. Pendek. Bungkuk. Hitam. Fakir. Kainnya usang. Pakaiannya lusuh. Kakinya pecah-pecah tak beralas. Tak ada rumah untuk berteduh. Tidur sembarangan berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tak ada perabotan. Minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak. Abu Barzah, seorang pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, ”Jangan pernah biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!”

Demikianlah Julaibib.

Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tak satu makhlukpun bisa menghalangi. Julaibib berbinar menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaff terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah dia tiada, tidak begitu dengan Sang Rasul, Sang rahmat bagi semesta alam. Julaibib yang tinggal di shuffah Masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Sang Nabi, Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. ”Ya Julaibib”, begitu lembut beliau memanggil, ”Tidakkah engkau menikah?”

”Siapakah orangnya Ya Rasulallah”, kata Julaibib, ”Yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?”

Julaibib menjawab dengan tetap tersenyum. Tak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah pada kata-kata maupun air mukanya. Rasulullah juga tersenyum. Mungkin memang tak ada orangtua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya, ketika bertemu dengan Julaibib, Rasulullah menanyakan hal yang sama. ”Wahai Julaibib, tidakkah engkau menikah?” Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu, begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut.

Dan di hari ketiga itulah, Sang Nabi menggamit lengan Julaibib kemudian membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. ”Aku ingin”, kata Rasulullah pada si empunya rumah, ”Menikahkan puteri kalian.”

”Betapa indahnya dan betapa berkahnya”, begitu si wali menjawab berseri-seri, mengira bahwa Sang Nabi lah calon menantunya. ”Ooh.. Ya Rasulallah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram dari rumah kami.”

”Tetapi bukan untukku”, kata Rasulullah. ”Kupinang puteri kalian untuk Julaibib.”

”Julaibib?”,  nyaris terpekik ayah sang gadis.

”Ya. Untuk Julaibib.”

”Ya Rasulullah”, terdengar helaan nafas berat. ”Saya harus meminta pertimbangan isteri saya tentang hal ini.”

”Dengan Julaibib?”, isterinya berseru. ”Bagaimana bisa? Julaibib yang berwajah lecak, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta? Demi Allah tidak. Tidak akan pernah puteri kita menikah dengan Julaibib. Padahal kita telah menolak berbagai lamaran..”

Perdebatan itu tak berlangsung lama. Sang puteri dari balik tirai berkata anggun. ”Siapakah yang meminta?”

Sang ayah dan sang ibu menjelaskan.

”Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah lah yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.” Sang gadis shalihah lalu membaca ayat ini;

Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS Al Ahzab [33]: 36)

Dan Sang Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis shalihah, ”Allahumma shubba ‘alaihima khairan shabban.. Wa la taj’al ‘aisyahuma kaddan kadda.. Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”

Doa yang indah.

Sungguh kita belajar dari Julaibib untuk tak merutuki diri, untuk tak menyalahkan takdir, untuk menggenapkan pasrah dan taat pada Allah dan RasulNya. Tak mudah menjadi orang seperti Julaibib. Hidup dalam pilihan-pilihan yang sangat terbatas. Kita juga belajar lebih banyak dari gadis yang dipilihkan Rasulullah untuk Julaibib. Belajar agar cinta kita berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tahu, mentaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita tahu, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dari kebodohan kita.

Isteri Julaibib mensujudkan cintanya di mihrab taat. Ketika taat, dia tak merisaukan kemampuannya.

Memang pasti, ada batas-batas manusiawi yang terlalu tinggi untuk kita lampaui. Tapi jika kita telah taat kepada Allah, jangan khawatirkan itu lagi. Ia Maha Tahu batas-batas kemampuan diri kita. Ia takkan membebani kita melebihinya. Isteri Julaibib telah taat kepada Allah dan RasulNya. Allah Maha Tahu. Dan Rasulullah telah berdoa. Mari kita ngiangkan kembali doa itu di telinga.”Ya Allah”, lirih Sang Nabi, ”Limpahkanlah kebaikan atas mereka, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Janganlah Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah..”

Alangkah agungnya! Urusan kita sebagai hamba memang taat kepada Allah. Lain tidak! Jika kita bertaqwa padaNya, Allah akan bukakan jalan keluar dari masalah-masalah yang di luar kuasa kita. Urusan kita adalah taat kepada Allah. Lain tidak. Maka sang gadis menyanggupi pernikahan yang nyaris tak pernah diimpikan gadis manapun itu. Juga tak pernah terbayang dalam angannya. Karena ia taat pada Allah dan RasulNya.

Tetapi bagaimanapun ada keterbatasan daya dan upaya pada dirinya. Ada tekanan-tekanan yang terlalu berat bagi seorang wanita. Dan agungnya, meski ketika taat ia tak mempertimbangkan kemampuannya, ia yakin Allah akan bukakan jalan keluar jika ia menabrak dinding karang kesulitan. Ia taat. Ia bertindak tanpa gubris. Ia yakin bahwa pintu kebaikan akan selalu terbuka bagi sesiapa yang mentaatiNya.

Maka benarlah doa Sang Nabi. Maka Allah karuniakan jalan keluar yang indah bagi semuanya. Maka kebersamaan di dunia itu tak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang isteri shalihah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya. Julaibib lebih dihajatkan langit meski tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang bersikap tak terlalu bersahabat kepadanya. Adapun isterinya, kata Anas ibn Malik, tak satupun wanita Madinah yang shadaqahnya melampaui dia, hingga kelak para lelaki utama meminangnya.

Saat Julaibib syahid, Sang Nabi begitu kehilangan. Tapi beliau akan mengajarkan sesuatu kepada para shahabatnya. Maka Sang Nabi bertanya di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

“Tidak Ya Rasulallah!”, serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka.

“Apakah kalian kehilangan seseorang?”, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.

“Tidak Ya Rasullallah!” Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri.

Rasulullah menghela nafasnya. “Tetapi aku kehilangan Julaibib”, kata beliau.

Para shahabat tersadar.

“Carilah Julaibib!”

Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di seputaran menjelempah tujuh jasad musuh yang telah dia bunuh.

Sang Rasul, dengan tangannya sendiri mengafani Sang Syahid. BeliauShallallaahu ‘Alaihi wa Sallammenshalatkannya secara pribadi. Ketika kuburnya digali, Rasulullah duduk dan memangku jasad Julaibib, mengalasinya dengan kedua lengan beliau yang mulia. Bahkan pula beliau ikut turun ke lahatnya untuk membaringkan Julaibib. Saat itulah, kalimat Sang Nabi untuk si mayyit akan membuat iri semua makhluq hingga hari berbangkit. “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Ya. Pada kalimat itu; tidakkah kita cemburu?

sepenuh cinta,

Salim A. Fillah

Senin, 05 Mei 2014

Berasa Tumpul

Berasa tumpul...
Mgkin itu yg skrg sy rasakan.. 
Dipenghujung karir akademik bukannya senang terbebas dari status mahasiswa. Sy malah banyakan bingungny. Hhahaha. Bukan bingung mau kemana. Karena sudah jelas internship menunggu. Tapi bingung ttg apa yg bisa sy lakukan...

Hobby bisnis ini harus disalurkan..
Tapi untuk berbisnis.. belum ada ide klopp.. selalu ada rasa gagal yg menghantui.. selalu ada rasa ide yang mentok.. dan selalu merasa intuisi ini menumpul. Suatu kemunduran signifikan bila benar adanya demikian..

Maka dari itu... mei. Juni. Juli. Agustus. Harus jadi momen penting pembuktian bahwa semua hal tadi hanya perasaan belaka. Mari mencoba mereset otak ini untuk tidak bergantung pada satu usaha.. tapi mencoba juga ke usaha lainnya... 

Gagal itu hal yang sangat biasa. Karna gagal pula keberhasilan begitu nikmat untuk di rasa.

Jumat, 02 Mei 2014

KULI : Keren vs Cemen

 “Salah satu hal yang bikin saya kabur ke Jerman karena saya gak tahan dengan budaya ceng-cengan di Indonesia. Kuliah sambil bekerja kasar sekalipun, di Jerman dianggap keren. Di Indonesia, kerja kotor diangap cemen. Budaya ceng-cengan itu bikin mental orang gak maju,” ~ Sandhy Sondoro

Rabu, 30 April 2014

ANOMALI di SFS

Ceritanya.. sy baru buka olshop bareng ama temen. Olshop kita menyediakan scrapframe dan popupframe. Bisa buat sahabat. Buat kado pernikahan. Buat hbd pacar. Buat ortu. Buat anniv.dll dehhhh..

Buat pemasaran terbaik. Saat ini kami rasa adalah SocMed Instagram!!!. Nah.. followers kami baru 270. Soalnya yg beli dagangan masih org2 terdekat. Hingga akhirnya tau ttg sfs.

Apa itu sfs? Simplenya gini. Sfs itu kumpulan olshop olshop yg bergabung dan saling promosiin dagangan sesama mereka. Simbiosis mutualisme. Nah.. saking banyaknya sfs akhirnya mulai paham ternyata tiap2 sfs itu punya aturan. Cara. Dan suasana berbeda.

Ada yg sfs kalau mau gabung no minimal followers di instagram. Ada yg harus gabung kalau foll minimal 300, 1K, 5K, 10K, dan 20 K. Ada yg udah ga nerima member baru lagi. Minimal 20 postingan. Minimal 3 testimonial. Dll... ada pula paid promo dgn followers 20K.. jadi promo berbayar gitu. Misal 100 ribu utk promosiin akun kita selama 24 jam, tp bisa sfs free kalau foll kita > 20K jg. Wah..ternyata beragam banget... tapi ya rata2 mau sfsan dgn olshop yg jumlah follnya mirip ama kita. Well..namanya dunia bisnis ya gini... ga ada yg salah kok.hhehee..hak mereka jg.

Tapi ada yg aneh..
Kmaren pas lg on Iine sfs LM ada yg nawarin. Sfs personal khusus foll under 500. Ya sy sih happy happy aja jd ikutan.. terus dia posting lagi. Siapa yg mau ikutan sfs personal, followers sy dah 1.2K.... mendadak sy ga ngeh. Tumben amat foll yg banyak mau bantu kita yg follnya dikit...anomali nih namanya. Akhirnya sy tanya deh karna penasaran :





Setelah dikasih tau. Wah.. sy respect abis deh ama mb yg 1 ini. Selalu inget ama temen2nya yg di bawah...karna. olshop yg follnya puluhan ribu pasti pernah melewati fase ini juga. Tapi untuk turun gunung dan memapah teman2 yg baru mendaki dengan followers hanya ratusan itu luar biasa bgt.

Sy kutip kata2 sentilan di mata najwa semalam. ★★UGM jangan cuma nerima calon mahasiswa yang pintar aja. Kalau gitu.. kapan yg bodoh bisa jadi pintar.★★

  

Senin, 28 April 2014

memberi = menerima. niat..niat..dan niat..

Ketika tangan kita terkepal kita tak mungkin dapat memberikan benda pada org lain
Ketika tangan kita terkepal kita pun tak dapat menggenggam sebuah benda
Bila...
Tangan kita terbuka. Maka kita dapat memberikan benda itu
Saat tngan kita terbukalah kita dapat menggenggam benda tersebut.

Jadi bila kita berpikir bahwa kita memberikan sesuatu kita akan rugi. Maka pikirlah lagi bahwa ada kemungkinan kita bakal untung. Tapi mohon memberi dgn harapan dpt menerima jangan dijadikan niat.riya namanya itu... Sadarilah bahwa rezeki dari Allah SWT selalu datang dari arah tak terduga.

Hari ini.. sy lagi ndak bisa tidur..
Kembali memutuskan menulis blog.. mumpung inget ttg cerita menarik. Tapi sebelum cerita, mohon banget cerita ini jangan disalahartikan sebagai bentuk kesombongan saya atau kami, maupun pamer. Ini murni hanya sekedar sharing ttg nikmat yg Allah berikan melalui jalan yang tak disangka.

cerita pertama adalah tentang sedekah. Saya punya pengalaman menarik, saat saya koassdi bagian litmin, ada pasien rawat inap yang tentunya sangat lama dirawat. Memang kondisinya semakin membaik, tetapi yang mengherankan, kok tidak ada keluarga yang menemani. Ahhh..saya jadi kepikiran hingga akhirnya saya dan teman bertanya.. kira2 beginilah isi cakapnya, agak2 lupa. Awal mulanya percakapan gara2 pasien minta pulang.
Kami : pak,kenapa keluarganya tidak menemani??
Pas : enggak dok. Kalau mereka disini siapa yg cari uang.
Kami : cari uang buat apa pak? Kan gratis.
Pas : iya dok gratis. Tapi kan kalau keluarga disini mereka butuh makan. Dari rumah sakit hanya saya yg ditanggung. Sy juga disuruh banyak minim.4 botol aqua besar. Itu sudah menghabiskan uang 16 ribu dok sehari.saya berapa hari disini.

Hhmmm..16 ribu yang begitu berharga. Pasien yg merasa tidak enak hati menghabiskan uang 16 ribu tiap hari walau untuk kesembuhannya. Yang harus sendirian di rumah sakit ga ada yang ngurusin. Hingga minta pulang agar bisa bekerja lagi. Sanggupkah kita seperti itu??   hingga akhirnya teman2 ngajakin sumbangan.. alhamdulillah banget tadi ada rezeki org bayar fotokopian seharga x ratus ribu. Karena uangnya adalah uang saya dan rahman ya minta izin dulu. Alhamdulillah di acc amazing rahman. Jadi semua uang fotokopian yg tadi didapat kita kasih ke si bapak bareng sumbangan temen2 yg lain. Hehe... kalau diinget lucu2 sih ceritanya soalnya temen2 yang cewe pada bingung gimana ngasih duit yang kami kumpulkan ke pasien tsb.mana di bangsal rame kan.takut menimbulkan kecemburuan. Tapi berhasil kok!!!!   Secara prinsip ekonomi..mungkin saya rugi. Tapi ternyata tidak.hehhe... luar biasanya..  beberapa jam stlh kasi sumbangan, ada telf masuk. Sy yakin itu bukan kebetulan. Tapi rencana Allah. Kami dapat orderan baru sejarga 5x ratus ribu. Entah kenapa saya yakin sekali ini bener seperti sebuah skenario. Dan saya malah yakin, bila ga ikutan nyumbang.mgkin ga dpt orderan tadi.

Dilain kesempatan saya malah dikagetkan ama si rahman. Kebetulan saya punya sahabat karib. Teman saya ini luar biasa mandiri dan paham kondisi ortunya. Kalau soal susah saya rasa teman seangkatan saya di kuliah ga ada yg sesusah dia. Pernah karena ga ada uang dia cuma makan 1   bakwan saja seharian. Kalau sudah benar2 ga ada uang, menunjukkan gejala sakit, sempat ga makan dulu beberapa waktu...barulah dia minjem uang ama temen. Pas kebeneran dia mau minjem. Pas pula saya lagi ga ada uang. Tapi sy tetep ga tega ga bisa bantu beliau. Tapi apa daya... uang ya tetep ga ada. Akhirnya ngehubungin si rahman. Ceritain kondisi sahabat saya sejujurnya.. dan diakhiri. Ente bisa bantu ga?? Hal itu sy lakukan tanpa sepengetahuan temen yg mau minjem tadi. Subhanallahnya si Rahman ngejawab.. oke blek. Nanti ane kirim x ratus ribu. Berapa no. Rekeningnya??    (x lebih besar dari biaya rental mobil+supir).  senang dan bangga punya 2 sahabat yg luar biasa seperti mereka berdua. Walau tak saling kenal. Tapi mereka ikhlas membantu. Respect!!

Ada lagi cerita pas sy agak2 kere. Rencananya ngehemat. Tapi pas lewat depan IAIN. Malah liat budhe2 jualan cendol. Suasana panas. Kasian bgt liat si budhe. Yaudah kayanya ga apa deh cari makan yg harganya segini biar bisa beli cendolnya budhe. Sejujurnya saya ndak suka cendol.dan baru itu juga beli cendol sm beliau... jadi pas beli makan. Yang saya kira harganya x ribu. Ternyata lebih murah dari yg saya duga... dan selisih biaya yg saya anggarkan buat beli nasi bungkus  ini ternyata sama dgn  harga es cendolnya si budhe. Hahahaa... setelah itu saya jadi tertawa menertawakan diri saya sendiri. Kalau ga ada niat puter balik motor untuk beli jualan si budhe ak mgkin ga akan bisa bantu habisin jualan. Padahal sedang program penghematan. Tapi ternyata semua itu harus di awali niat. Kalau Tuhan acc. Ya penghematan bisa jalan dan bantu orang juga bisa jalan. Dengan biaya yang sama lhoooo.. :)). Ga kepikiran. Niat..niat..niat..dan niat..

Yaaaa..bener banget. Ga kepikiran. Kadang yg kita pikirkan itu terlalu fokus pada apa yg kita butuhkan. Bukan pada apa yang bisa kita berikan. Meskipun hanya sebatas niat.

Pertemuan Pertama dgn Dia

Hehee..
Mau ngaku nih. Salah satu yg ngegerakin mood buat ngeblog lagi gara gara kemaren pas beli nasi goreng keinget ama satu kejadian penting dalam hidup gw.

Saat itu gw masih inget banget. Itu bulan puasa. Gw masih tinggal di daerah timbangan indralaya tepatnya di perumahan adinda no 16. Ceritanya sih.. pas awal kuliah kepeleset jadi ketua angkatan di kelas pdu reg 08. Tapi gw akui walau demikian ngapalin nama org sekelas sebanyak 116 org itu susah. Butuh waktu 6 bulan lebih buat ngapal. Lebaran pertama sebagai mahasiswa tentu <6 bulan awal dan saat itu tentu Masih banyak temen2 yg gw gtw namanyaaaaa atau salah manggil namanya.

Jadi ceritanya. Gw nunggu bis di timbangan. Rencananya anak rantau mau pulkam ke bengkulu naek bis putra raflesia. Sembari nunggu ketemulah gw ama temen2 kelas yg asalnya dari lampung. Mereka mau pulkam jg. Mereka ber3. Tapi yg gw kenal sih cuma 1 orang, namanya kak lisa. Secara rambut dia paling panjang dikelas.hahaha... patognomonik yg gampang untuk diinget org yg susah ngapal ky gw. Akhirnya kita ngobrol2. Dan tentu dikenalin lagi ama temennya 2 org yg buat gw ngerasa "kok gw baru liat ni anak. Emang kita sekelas ya? Kok ga pernah liat". Akhirnya taulah nama mereka berdua annisa dan aviandini.. mbak lisa manggilnya icha dan putri. Terus.. yg buat bingung sebagai org yg baru kenal mereka berdua adalah si icha dan putri ini mirip (pas awal awal kenal emang ngerasa mirip banget, susah ngebedainnya, lama lama sih pasti bisa ngebedain). Terus mereka pake baju kembar pula. Warna putih dgn motif lucu. Tinggi hampir sama. Sama sama pakai jilbab juga. Hehehe. Wajar kalau mereka dibilang kembar dan orang orang salah manggil.

Terussss.. darisana. Lama lama jadi lebih saling kenal ama si putri. Haha..yaaaa.. namanya aviandini toga putri, skrg udah ada gelar dr. depan namanyaaa.hahaha..yaap, Itu adalah pertemuan pertama yg gw nyadar kalau ada org yg namanya putri di kelas gw.. ya.... itu pertemuan pertama kita dear. =))

Mgkin kalau ga ada cerita pulang kampung di hari yg sama dan menunggu di loket yg sama pada jam yang sama. Ceritanyaa bakal lain yaaaa... makanya gw selalu yakin betul kalau "rencana Allah itu bakal kita pahami setelah kita melaluinya". 

Kembali NgeBlog!!

Hi guys..
Dah lama sekali ga menyapa pembaca nyasar yg mampir ke blog ini. Hmm.. kalau diingat tahun lalu deh kayanya sy terakhir kali nulis. Dan tahun lalu itu adalah tahun dimana sy masih koass. Tahun ini alhamdulillah fix sudah selesai koass dan sementara ini jadi pengangguran.

Jadi pengangguran (fase koass selesai menuju internshit) itu adalah fase yang mungkin paling ditunggu2 para koass yg masih gentayangan. Ada enaknyaa sihh.. tapi jangan salah. Banyak juga ndak enaknya. Enaknya tentu lo ga ada kewajiban ngapa2in.. ga harus bangun pagi apalagi bangun sebelum subuh untuk follow up. Ga usah pake baju putih koass. Ga ada tugas. No more ujian stase. Say goodbye to "undian" jaga, penguji, refrat dll. hari hari pertama lulus koass begitu bahagiaaaaa.. rasanya matahari itu cerah banget.

Eittsss jgn senang dulu. Gw salah.. ternyata ungkapan "no more ujian" tadi salah. Gw ralat dehhh. Sekarang tamat koass ada yg namanya ujian kompre. Ujian kompre ini mirip UKDI (Uji kompetensi dokter indonesia, skrg jadi Ujian Kompetensi/UK), tapi sifatnya lokal. Ada tes MCQ pake komputer ada yg kasus face to face ama penguji. Kompre ini jadi syarat untuk bisa ujian UKDI.nah UKDI sendiri adalah syarat agar bisa di wisuda. Jadi masih ada 2 ujian lagiii untuk bisa jadi dokter. Yg paling buat stress itu karna UKDI dibatasi 4 kali. Kalau ga lulus 4x. Pilihannya "ga bisa jd dokter atau ngulang lagi koass diseluruh stase biar bisa UKDI lagi". Jadi buat yg mau masuk kedoketeran tapi ga suka ujian..pikir2 lagi deh ya....bisa dibilang tiap bulan kita ujian. Jadi beda jauh bgt jadwal ujiannya dgn fakultas lain #nooffense. Konklusinya sih. Buat masuk kedokteran itu susah.. keluarnya juga susaaaaahhh. Kalau ga siap susah. Mending cari profesi lain.

Setelah UKDI beres kita nunggu jadwal intenship deh.. gw gtw ni kapan bakal berangkat iship. Kabar2nya kalau lancar ya agustus. Di iship kita bakalan belajar lagi. Bakal ada presentasi kasus lagi. Bakal ada semacam tinjauan pustaka gitu. Dll. Sygnya sembari nunggu ini jadi pengangguran itu membingungkan kalau ga ada kerjaan. Ada sih temen2 yg isi klinik. Jd guru bimbel. Isi RS. isi job dokter perusahaan sementara. Ada juga yg jalan jalan. Ada yg diem dirumah maen game. Dan masih banyak lagi laaaah macam macamnyaaa.. sy ndiri sih adem ayem di kosan menikmati libur yg tak akan terulang ini. Hehehe

Karena libur ini juga lah...sy ampe kepikiran nulis di blog ini lagi... alhamdulillah... :)) intinya.apapun kondisi kita. Selalu saja ada hal tak terduga yg akan terjadi.

Thx for reading guysss

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by phii | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code