Kastrat- Dari Diri Sejak Dini
kastrat itu ibarat angin segar yg menggugurkan daun daun tua, bukan karna membencinya, tapi karena itulah saatnya gugur...demi mengusung momentum daun muda untuk tumbuh...agar tujuan yg lebih penting, mempertahankan kehidupan si pohon, dapat terlaksana- Franz Sinatra Yoga.
Antara Hipotesis Gaia, Al-Qur'an, dan Inversi Suhu
Apakah yang dimaksud dengan Hipotesis Gaia? Dinamai menurut Dewi Bumi bangsa Yunani kuno, teori ini menggambarkan planet kita sebagai sebuah sistem yang hidup, bernafas dan sebagai satu kesatuan yang memiliki aturan sendiri..
Kamis, 27 Desember 2012
SINGKIRKAN SPEKTRUM SEMPIT KEPEMIMPINAN
06.28
FRANZ SINATRA YOGA
1 comment
Oleh :
Franz Sinatra Yoga*
Hampir satu
bulan yang lalu saya menerima sms dari sejawat saya di Aceh, Supri, yang juga
menjabat sebagai pemimpin BEM di kampusnya berada. Isinya cukup lugas, mengajak
saya berbagi tentang kepemimpinan. Pokok yang cukup menarik dan tidak ada
habisnya untuk dibicarakan.
Kepemimpinan
sendiri memiliki banyak gradasi. Dari tingkat unit pelaksana hingga tingkatan
sistem. Sebelum kita membahas ini lebih jauh, saya ingin anda menyebutkan salah
satu pemimpin di lingkungan tempat anda tinggal? (jawablah terlebih dahulu
sebelum melanjutkan membaca). Sebagian besar yang saya tanya menjawab seseorang
yang memimpin organisasi, sebuah departemen, dan sebagainya. Hampir semua
jawaban tekait dengan sebuah posisi formal yang terstruktur. Hal ini merupakan
kepemimpinan yang kita sebut “posisi”. Dan tidak sedikit dari yang menjawab
tadi mengidolakan posisi pemimpin yang disebutnya.
Tentu tak
bisa kita pungkiri peran pemimpin sangat penting dalam dinamika kampus. Karena
itulah muncul pelatihan-pelatihan kepemimpinan. Sebut saja di institusi
teman-teman fakultas kedokteran, kita kenal LKMM lokal. Di tingkat wilayah ada
LKMM wilayah dan di Nasional ada LKMM Nasional. Tentu banyak istilah-istilah
lain untuk pelatihan sejenis. Pelatihan tersebut merupakan salah satu cara
formal dalam membangun jiwa-jiwa pemimpin di generasi penerus. Tapi, jangan
dijadikan kambing hitam untuk mencetak pemimpin. LKMM itu hanya event ataupun momentum, yang harus
dimanfaatkan dengan baik, akan tetapi tentu membutuhkan usaha tambahan yang
lebih keras, baik pendampingan, diskusi rutin, fasilitasi, dan lainnya.
Dalam praktiknya, John Maxwell
menyebut ada lima tingkat Kepemimpinan, antara lain: Tingkat pertama bernama
Posisi. Orang mengikuti sang pemimpin tak lain karena posisi pemimpin
tersebut dalam struktur organisasi. Anggota bertindak karena harus melakukan
tindakan tersebut. Alhasil pengaruh sang pemimpin tidak akan melampaui
batasan-batasan deskripsi pekerjaan.
Tingkat kedua disebut Hubungan. Orang mengikuti sang pemimpin lantaran
mereka ingin melakukan tindakan itu. Tindakan anggota sudah tidak terbatas pada
deskripsi pekerjaan semata. Anggota mengerjakan sesuatu dari pemimpin karena
merasa senang dan nyaman. Hanya saja jika ini terjadi terus menerus anggota
dengan motivasi dan kreativitas tinggi akan menjadi gelisah dan berujung pada
kekecewaan.
Tingkat ketiga dinamakan Hasil. Orang mengikuti sang pemimpin karena
apa yang telah dilakukan pemimpin untuk organisasi tersebut. Hasil karya
pemimpin diapresiasi anak buah. Mereka menyukai pemimpin dan apa saja yang
sedang dikerjakan pemimpin. Tingkat tiga ini memberi landasan kokoh bagi sang
pemimpin untuk meraih hasil optimal pada apa yang telah direncanakan.
Tingkat keempat, Pengembangan Anggota. Intinya anggota mengikuti sang
pemimpin lantaran apa yang telah pemimpin lakukan untuk mereka. Komitmen
pemimpin untuk memberi ruang bagi anggota mengembangkan bakat akan berdampak
pada keberhasilan organisasi dalam jangka panjang. Anggota didesain untuk
menjadi pemimpin baru yang kelak akan mengganti sang pemimpin.
Tingkat paling tinggi, kelima dinamakan
Respek. Anggota mengikuti
sang pemimpin karena siapa diri sang pemimpin dan apa yang pemimpin
representasikan. Tingkat ini terjadi karena komitmen tanpa jeda yang dilakukan
sang pemimpin untuk mengembangkan anggota dan organisasinya. Tingkatan kelima
ini bisa disebut sebagai pemimpin inspirational, dimana para pengikut atau anak
buah merasa terinspirasi dari sosok sang idola atau pemimpinya, model pemimpin inspirational akan berdaya tahan lama.
Seperti
pertanyaan awal saya tadi. sebutkan salah satu pemimpin di lingkungan tempat
anda tinggal? Tingkat kepemimpinan
pertama bernama Posisi adalah makna
tersurat yang menjadi sebagian besar jawaban. Memang seperti itulah sebagian
pemikiran mahasiswa tentang “pemimpin”. Jawaban tersebut terbilang wajar
terlontar karena dalam kehidupan
akademis kita lebih condong terpapar dengan kepemimpinan formal. Hal ini tentu
ada baik dan buruknya.
Hal terburuk
yang sering terjadi dan paling tidak saya sukai adalah bahwa hal ini menguatkan
paradigma seseorang bahwa dirinya bukanlah seorang pemimpin. Yang mereka tahu
pemimpin itu adalah ketua atau presiden direktur, lantas bagaimana
dengan CEO,
Manager, Owner, bahkan kita.
Ingatlah, kita adalah pemimpin, minimal bagi diri kita sendiri. Sehingga seringkali rasa tanggung
jawab hanya milik menjadi pemimpin formal. Padahal pemimpin
bukanlah suatu yang ditentukan oleh sebuah posisi formal. Hal ini Menunjukkan bahwa masih terdapat
spekturm sempit tentang kepemimpinan bagi kebanyakan mahasiswa, apalagi
masyarakat. Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menrekonstruksi
pandangan kita tentang pemimpin, sehingga tidak terjebak didalam spectrum yang
sempit.
Untuk mencapai tingkatan yang lebih
tinggi dari posisi dimana anda berdiri tentu tidaklah mudah, Ki Hajar Dewantoro
memiliki jurus yang menurut saya pribadi luar biasa. “ING NGARSO
SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI” (Jika berada didepan memberi
teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan). Hal ini
dapat anda lakukan bila anda memiliki posisi strategis. Mari definisikan posisi
strategis yang saya maksud, posisi strategis bukanlah di posisi tertinggi,
melainkan posisi yang mampu untuk menjangkau semua arah. Bila anda bayangkan
segitiga sama sisi, posisi strategis adalah di tengah, dimana jara ke tiga
sudut adalah sama. Sama pula halnya dengan lingkaran, posisi strategis adalah
ditengah dan mampu menjangkau semua sisi dengan jarak yang sama. Istilah ini
dalam hitungan matematika kita kenal dengan titik berat. Pemimpin yang baik
harus mampu menempatkan posisinya secara cepat menyesuaikan dengan keadaan,
dengan posisinya yang berada ditengah pemimpin dapat dengan mudah menggapai
semua anggotanya dengan jarak dan akses yang sama, mampu pula untuk dicapai
oleh anggotanya, tidak menimbulkan keadaan yang berat sebelah antar anggota,
dengan posisi demikian maka kesinergisan akan terbentuk dengan sendirinya
bahkan tanpa disadari.
Demi
memebentuk jiwa kepemimpinan ideal bagi diri kita, tidak akan bisa dilakukan
hanya dengan pelatihan. Sesungguhnya pemimpin yang baik itu bukan yang mampu
berteori. Tetapi seseorang yang mampu memadukan teori dan praktik lapangan lalu
mengemasnya dengan seni kepemimpinan sehingga semua kondisi tercipta untuk
mengikuti perhitungannya. Untuk hal ini, kita semua termasuk saya, harus
senantiasa berlatih. Mencoba adalah keharusan bagi kita sebagai mahasiswa,
bukan keberhasilan yang menjadi keharusan bagi kita. Keberhasilan hanyalah
dampak dari usaha kita dalam mencoba. Lakukan langkah pertama anda dengan
menyingkirkan pemikiran spectrum sempit kepemimpinan, baru dilanjutkan dengan
berbagai usaha dari yang kecil hingga yang besar. Sebagai contoh menjadi anggota
yang baik adalah bentuk upaya menjadi pemimpin yang baik dikemudian hari.
“Pekerjaanmu akan menjadi bagian penting dari kehidupanmu.
Satu-satunya cara untuk mencapai kepuasan adalah dengan percaya bahwa apa yang
kamu kerjakan adalah pekerjaan yang hebat. Cintai apa yang kamu kerjakan. Jika
kamu belum menemukannya, tetaplah cari. Jangan berhenti”. (Steve Jobs, CEO Apple, Stanford commencement speech, 2005). Carilah
gaya kepemimpinan yang sesuai bagi anda, jangan mudah percaya dengan omongan
orang lain selain anda dapat memastikan hal itu benar. Carilah posisi
kepemimpinan yang sesuai bagi anda. Kalau belum ketemu, teruslah mencari!!.Kalau
sekarang anda memiliki amanah formal sebagai seorang pemimpin, cintailah hal
itu dan berikan yang terbaik yang anda punya. Begitu pula bagi yang tidak di
posisi formal. Bahkan bagi anda yang saat ini hanya dalam proses memimpin diri
sendiri, semoga tulisan ini jadi pecutan bagi jiwa anda untuk menjadi pemimpin super
bagi diri sendiri dan setelahnya mampu memimpin orang lain dalam kebaikan. Setelah
ini, berkacalah dan lihatlah pemimpin dalam diri anda setiap pagi.
* 24 Desember 2012
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Angkatan 2008
FB : franz Sinatra yoga , Twitter : @Franz_S_Yoga, Email :
franz.sinatra@yahoo.com
Selasa, 30 Oktober 2012
Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit / MTBS ( .pdf )
02.17
FRANZ SINATRA YOGA
No comments
Dapatkan Buku Bagan ini dengan cara Klik => Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Apa saja hal yang
tercantum dalam MTBS?
ANAK SAKIT UMUR 2
BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN
KLASIFIKASI ANAK SAKIT
Penilaian,
Klasifikasi, dan Menentukan Tindakan
Memeriksa Tanda Bahaya Umum
Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:
·
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas
·
Apakah anak menderita diare
·
Apakah anak demam ( Klasifikasikan Malari, Klasifikasikan Campak, Klasifikasikan
Demam Berdarah)
·
Apakah anak mempunyai masalah telinga
·
Memeriksa Status Gizi
·
Memeriksa Anemia
·
Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A
·
Menilai Masalah/Keluhan Lain
PENGOBATAN
Mengajari
Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah
Antibiotik Oral
Antimalaria Oral
Parasetamol
Vitamin A
Zat Besi/Tablet Tambah darah
Obat
Cacingan
Mengajari
Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep
Mata
Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas
penyerap
Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian
Violet
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan
dengan
bahan yang
aman
Pemberian
Pengobatan ini Hanya di Klinik
Antibiotik Intramuskular
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat
Mencegah
Agar Gula Darah Tidak Turun
Pemberian
Cairan Tambahan pada Diare
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di
Rumah
Rencana Terapi B: Penanganan
Dehidrasi Ringan/ Sedang dengan Oralit
Rencana
Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat
Pemberian tablet Zinc untuk semua
penderita Diare
Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam Berdarah
Dengue
Tindakan pra rujukan untuk .anak sangat
kurus disertai diare
KONSELING BAGI IBU
Makanan
Menilai Cara Pemberian Makan Anak
Anjuran makan untuk anak sehat maupun
sakit
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian
Makan
Cairan
Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak
Sakit
Kapan harus kembali
Menasihati ibu kapan harus kembali
Kapan kembali segera
Menasihati Ibu
Tentang Kesehatannya Sendiri
Menasihati ibu
tentang penggunaan kelambu untuk
pencegahan Malaria
PELAYANAN TINDAK
LANJUT
Pneumonia
Diare Persisten
Disenteri
Malaria (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko
Rendah)
Demam-Mungkin Bukan Malaria (Daerah
Risiko Rendah dan Tanpa Risiko Malaria)
Campak dengan Komplikasi pada Mata atau
Mulut
Mungkin DBD / Demam : Mungkin Bukan DBD
Infeksi Telinga
Masalah Pemberian Makan
Anak kurus
Anemia
BAYI MUDA UMUR KURANG
DARI 2 BULAN
PENILAIAN,
KLASIFIKASI DAN PENGOBATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
BAYI MUDA
Memeriksa kemungkinan penyakit sangat
berat atau infeksi bakteri
Apakah bayi diare
Memeriksa ikterus
Memeriksa kemungkinan berat badan rendah
dan/ atau masalah
pemberian ASI
TINDAKAN/PENGOBATAN
Bayi muda yang memerlukan rujukan segera
Tindakan/pengobatan untuk bayi muda yang
tidak memerlukan rujukan
Asuhan dasar bayi muda
PELAYANAN TINDAK
LANJUT
Infeksi Bakteri Lokal
Ikterus
Diare Dehidrasi ringan/sedang, Diare
tanpa dehidrasi
Berat badan Rendah menurut Umur
Masalah pemberian ASI
Luka atau bercak putih (thrush) di mulut
LAMPIRAN –LAMPIRAN
FORMULIR PENCATATAN
:
ANAK SAKIT UMUR 2
BULAN SAMPAI 5 TAHUN
BAYI MUDA UMUR
KURANG DARI 2 BULAN
GRAFIK BERAT BADAN
MENURUT PANJANG / TINGGI BADANGRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR
DAFTAR DAERAH
RISIKO MALARIA
Sabtu, 27 Oktober 2012
Persyaratan dan Biaya Pendidikan Spesialis FK UI, Unair, Unpad, UB, Undip, UGM, dan Unsri
03.09
FRANZ SINATRA YOGA
24 comments
PERSYARATAN DAN BIAYA PENDIDIKAN SPESIALIS
(Salah Satu Solusi Cerdas
Untuk Terus Berorganisasi)
Franz Sinatra Yoga. Mahasiswa FK Unsri
angk’2008.
NOTE:
Setiap semester anda selalu deg-degan menunggu hal ini. Apa itu? Tentu saja Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Biasanya deg-degan disebabkan takut IPK kecil. Tapi, Saya rasa sebagian besar IPK kecil tidak membuat kita merasa itu jadi masalah. Toh, memang segitulah IPK kita. Dan segitu juga rata-rata IPK teman-teman kita. Biasanya yang menjadikan IPK kecil sebagai masalah bila kita tiba-tiba teringat, suatu saat orangtua akan bertanya, “berapa IPKmu wahai anakku?”. Mengingatkan saya tentang masa lalu, ketika saya ketakutan mendapatkan nilai nol, sampai akhirnya saya menyembunyikan hasil ujian tersebut. Percaya atau tidak!! Hingga saat ini, pandangan orang tua terhadap nilai sebagian besar tidak berubah.
Karena
kemampuan BlogSpot untuk memuat tabel, data lengkap persyaratan dan
biaya pendidikan spesialis di FK UI, FK Unpad, FK UGM, FK Unair, FK UB,
FK Undip, dan FK Unsri dapat dilihat di : klik Data Lengkap Persyaratan dan Biaya
Setiap semester anda selalu deg-degan menunggu hal ini. Apa itu? Tentu saja Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Biasanya deg-degan disebabkan takut IPK kecil. Tapi, Saya rasa sebagian besar IPK kecil tidak membuat kita merasa itu jadi masalah. Toh, memang segitulah IPK kita. Dan segitu juga rata-rata IPK teman-teman kita. Biasanya yang menjadikan IPK kecil sebagai masalah bila kita tiba-tiba teringat, suatu saat orangtua akan bertanya, “berapa IPKmu wahai anakku?”. Mengingatkan saya tentang masa lalu, ketika saya ketakutan mendapatkan nilai nol, sampai akhirnya saya menyembunyikan hasil ujian tersebut. Percaya atau tidak!! Hingga saat ini, pandangan orang tua terhadap nilai sebagian besar tidak berubah.
Mungkin anda pernah
merasakannya. Ketika IPK kita kecil, orangtua pasti curiga nih apakah kita
kerjaannya Cuma main-main atau hura-hura saja disana. Belum lagi bila anda
seorang yang aktif organisasi, bisa jadi orangtua protes. Akhirnya, anda diharuskan
membatasi kegiatan organisasi, malah ada yg harus berhenti. Tentu tidak sedikit
adik-adik saya yang putus ditengah jalan sekolah organisasinya karena alas an
ini. Padahal, setelah tamat sekolah organisasi, walau tanpa gelar. Manfaatnya
terasa sekali. Sayangnya, karena anda belum tamat dan merasakan manfaatnya.
Tentu anda tidak bisa berargumen sangat hebat seperti itu.
Tapi ada satu hal
yang ingin saya share kali ini. Orangtua akan yakin bahwa organisasi itu bermanfaat bila terjadi peningkatan
kualitas dari konten ketika teman-teman berbicara. Kalau teman-teman suka
bercanda, sekali-kali teman-teman serius membahas suatu hal. Bila kalian memang
orangnya serius, cobalah membahas hal yang tak terduga oleh orang tua kita.
Salah satu hal yang paling disukai adalah tema “PENDEWASAAN DIRI”. Semua orang
tua sedih melihat anaknya yang dewasa dalam artian akan segera meninggalkan
mereka dan memulai pertualang hidupnya sendiri. Disisi lain, mereka akan sangat
bangga akan kedewasaan yang dimiliki.
Salah satu tema yang saya sarankan adalah tentang “masa depan karir anda”. Mungkin sebagian besar dari anda akan memilih menjadi spesialis. Ada pula yang prefer ke structural, menjadi dosen, dll dengan mengambil jenjang pendidikan S2 dan S3. Tidak masalah. Semua bisa anda ungkapkan kepada orangtua. Sebelum itu, ada hal penting yg harus anda pahami, jika anda ingin berbicara tentang masa depan yang anda impikan. Anda harus menguasainya terlebih dahulu. Benar-benar menguasainya. Dengan demikian, apa yang anda katakan tentu berbeda dengan anda ketika kecil, berkata hanya untuk menunjukkan keinginan. Kali ini, berkata untuk menunjukkan bahwa anda akan mewujudkannya. Agar meyakinkan, saya akan berbagi sedikit info tentang penerimaan spesialis. Saya rasa hal ini juga akan berguna bagi anda dikemudian hari sebagai panduan “apa saja yang harus disiapkan sejak mahasiswa S1”.
Beberapa informasi terkait spesialis akan saya kelompokkan berdasarkan beberapa universitas yang mungkin akan teman-teman tuju. (yang ditampilkan hanya salah satu saja, yang lain ada di link yang telah disediakan diatas.. silakan di download ya)
1.
Universitas Indonesia
Program
Studi dan Lama Pendidikan
Persyaratan
Anestesiologi
Bedah Torak
Kardiovaskular
-
usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun regular dan kurang dari sama dengan
40 tahun perluasan
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
Farmakologi Klinik
-
usia calon kurang dari sama dengan 45 tahun
- STR + IPK lebih dari sama dengan 2,5
- Toefl lebih dari sama dengan 450
- STR + IPK lebih dari sama dengan 2,5
- Toefl lebih dari sama dengan 450
Ilmu Bedah
Ilmu Bedah Plastik
-usia
calon <35
-IPK (profesi dokter) 2, 75
- TOEFL > 500 (sudah harus disertakan saat pemberkasan di CHS)
-sertifikat ATLS dilampirkan saat pemberkasan di CHS
- membuat pernyataan belum pernah dinyatakan gagal seleksi calon PPDS Ilmu bedah plastik di FKUI maupun FK UNAIR
- pernah mengikuti pelatihan atau terpapar pada kegiatan yang berhubungan dengan bedah plastik (medapat poin tinggi)
-pernah membuat tulisan ilmiah setelah lulus dokter dan pernah sebagai peneliti atau membantu penelitian (mendapat poin tinggi)
-IPK (profesi dokter) 2, 75
- TOEFL > 500 (sudah harus disertakan saat pemberkasan di CHS)
-sertifikat ATLS dilampirkan saat pemberkasan di CHS
- membuat pernyataan belum pernah dinyatakan gagal seleksi calon PPDS Ilmu bedah plastik di FKUI maupun FK UNAIR
- pernah mengikuti pelatihan atau terpapar pada kegiatan yang berhubungan dengan bedah plastik (medapat poin tinggi)
-pernah membuat tulisan ilmiah setelah lulus dokter dan pernah sebagai peneliti atau membantu penelitian (mendapat poin tinggi)
Ilmu Bedah Syaraf
-
usia calon kurang dari sama dengan 36 tahun
- IPK 2,75
- Toefl 525
- pengalaman kerja sebagai dokter umum minimal 1 tahun
- excellent nationality
- IPK 2,75
- Toefl 525
- pengalaman kerja sebagai dokter umum minimal 1 tahun
- excellent nationality
Ilmu Kedokteran Forensik
Ilmu Kedokteran Jiwa
-
usia calon regular < 35 tahun, tubel/perluasan lebih dari sama dengan 35
tahun
- Toefl 500 dengan sertifikas LIA atau PBB UI
- tidak boleh melamar lebih dari dua kali
- Toefl 500 dengan sertifikas LIA atau PBB UI
- tidak boleh melamar lebih dari dua kali
Ilmu Kedokteran Olahraga
Ilmu Kesehatan Anak
-
usia maksimum 40 tahun
- IPK minimum 2,7
- TOEFL lebih dari sama dengan 500
- telah menjalani dokter klinis selama minimal satu tahun
- lulus tes masuk berupa ujian tulis dan wawancara
- IPK minimum 2,7
- TOEFL lebih dari sama dengan 500
- telah menjalani dokter klinis selama minimal satu tahun
- lulus tes masuk berupa ujian tulis dan wawancara
Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin
-
usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
- Toefl lebih dari sama dengan 500
- pengalaman kerja sebagai dokter umum lebih dari sama dengan 1 tahun
(melampirkan STR dan SIP untuk yang tunda PTT)
Lulus ujian saringan lainnya
- IPK lebih dari sama dengan 2,75
- Toefl lebih dari sama dengan 500
- pengalaman kerja sebagai dokter umum lebih dari sama dengan 1 tahun
(melampirkan STR dan SIP untuk yang tunda PTT)
Lulus ujian saringan lainnya
Ilmu Kesehatan Mata
Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi
1.
Dokter umum:
1. Umur maksimal 35 tahun
2. IPK lebih dari sama dengan 2, 75
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500 --> dari lembaga LIA dan PBB-UI yang berlaku 6 bulan sebelum ujian masuk
4. memiliki sertifikat ATLS
5. Memiliki STR
6. Surat jasmani dan rohani yang dinyatakan dari instansi pemerintah
7. dokter umum WNA harus memenuhi persyaratan khusus dari kolegium
1. Umur maksimal 35 tahun
2. IPK lebih dari sama dengan 2, 75
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500 --> dari lembaga LIA dan PBB-UI yang berlaku 6 bulan sebelum ujian masuk
4. memiliki sertifikat ATLS
5. Memiliki STR
6. Surat jasmani dan rohani yang dinyatakan dari instansi pemerintah
7. dokter umum WNA harus memenuhi persyaratan khusus dari kolegium
Ilmu Penyakit Dalam
-
usia calon regular kurang dari sama dengan 35 tahun
- usia calon perluasan kurang dari sama dengan 40 tahun
- min IPK 2, 5
- Toefl lebih kurang sama dengan 500 (ditest di program studi)
- usia calon perluasan kurang dari sama dengan 40 tahun
- min IPK 2, 5
- Toefl lebih kurang sama dengan 500 (ditest di program studi)
Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh
Darah
1.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari sama dengan 2,75
2. usia kurang dari sama dengan 35 tahun untuk program regular dan kurang dari sama dengan 40 tahun untuk program khusus
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500
4. Sertifikat ACLS yang masih berlaku
5. tidak buta warna
6. test audiologi normal
7. pengalaman kerja sebagai dokter klinik minimal satu tahun
2. usia kurang dari sama dengan 35 tahun untuk program regular dan kurang dari sama dengan 40 tahun untuk program khusus
3. TOEFL lebih dari sama dengan 500
4. Sertifikat ACLS yang masih berlaku
5. tidak buta warna
6. test audiologi normal
7. pengalaman kerja sebagai dokter klinik minimal satu tahun
Ilmu Penyakit Saraf
1.
administratif sesuai dengan ketentuan dari fakultas
2. seleksi akademik (keilmuan) berupa ujian tulis, wawancara (bahasa indonesia, inggris)
3. Psikotes dan MPPI
2. seleksi akademik (keilmuan) berupa ujian tulis, wawancara (bahasa indonesia, inggris)
3. Psikotes dan MPPI
Ilmu Penyakit Telinga, Hidung &
Tenggorok
-
usia calon <35 tahun
- IPK 2, 75
- TOEFL =500
- Lulus ujian tulis
- Lulus ujian Lisan
- Tes Psikotes
-Lulus pemeriksaan umum & Khusus
-Lulus evaluasi kemampuan IT komputer
- IPK 2, 75
- TOEFL =500
- Lulus ujian tulis
- Lulus ujian Lisan
- Tes Psikotes
-Lulus pemeriksaan umum & Khusus
-Lulus evaluasi kemampuan IT komputer
Ilmu Rehabilitasi Medik
1.
riwayat kesehatan (sehat jasmani dan rohani
2. surat keterangan berkelakuan baik /tidak melakukan mal praktek
3. ranah intelektual meliputi:
-IPK prestasi selama di FK (S1) lebih dari sama dengan 2.75
-lama pendidikan di kedokteran
-TOEFL lebih dari sama dengan 450
4. ranah pendukung meliputi:
-tempat kerja sesuai profesi
-mengikuti kursus/ penataran di bidang kedokteran
-usia kurang dari sama dengan 36 tahun (program reguler)
-usia lebih dari sama dengan 36 tahun kurang dari sama dengan 40 tahun (program perluasan)
-riwayat kesehatan
- psikotes (test IQ)
-MMPI
5. ranah wawancara
2. surat keterangan berkelakuan baik /tidak melakukan mal praktek
3. ranah intelektual meliputi:
-IPK prestasi selama di FK (S1) lebih dari sama dengan 2.75
-lama pendidikan di kedokteran
-TOEFL lebih dari sama dengan 450
4. ranah pendukung meliputi:
-tempat kerja sesuai profesi
-mengikuti kursus/ penataran di bidang kedokteran
-usia kurang dari sama dengan 36 tahun (program reguler)
-usia lebih dari sama dengan 36 tahun kurang dari sama dengan 40 tahun (program perluasan)
-riwayat kesehatan
- psikotes (test IQ)
-MMPI
5. ranah wawancara
Kedokteran Okupasi
-
usia kurang dari sama dengan 40 tahun
- lulusan dokter IPK lebih dari sama dengan 2,7
- lulusan magister ked.kerja/ industri lebih dari sama dengan 3.0
- TOefl 500
- lulus Psikotes dan wawancara Motivasi
- lulusan dokter IPK lebih dari sama dengan 2,7
- lulusan magister ked.kerja/ industri lebih dari sama dengan 3.0
- TOefl 500
- lulus Psikotes dan wawancara Motivasi
Mikrobiologi Klinik
-mengikuti
ujian seleksi
-melakukan psikotes di departemen psikiatri RSCM , Jl. Kimia 2 No. 35 jakarta
- TOEFL Bhs. Inggris di LIA college (ditempat peserta)
- wawancara dengan KPS, SPS, Ketua Departemen atau dengan Staf yang ditunjuk
-melakukan psikotes di departemen psikiatri RSCM , Jl. Kimia 2 No. 35 jakarta
- TOEFL Bhs. Inggris di LIA college (ditempat peserta)
- wawancara dengan KPS, SPS, Ketua Departemen atau dengan Staf yang ditunjuk
Obstetri & Ginekologi
-
usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun
- usia kurang dari sama dengan 40 tahun untuk calon peserta : TNI /POLRI, Institusi Pendidikan/staf akademik, Pemerintah daerah, RS Swasta/Negeri, Peserta perluasan/nonsubsidi)
- IPK lebih dari sama dengan 2, 75
- Nilai TOEFL (ujian Internal)
- usia kurang dari sama dengan 40 tahun untuk calon peserta : TNI /POLRI, Institusi Pendidikan/staf akademik, Pemerintah daerah, RS Swasta/Negeri, Peserta perluasan/nonsubsidi)
- IPK lebih dari sama dengan 2, 75
- Nilai TOEFL (ujian Internal)
Patologi Anatomik
-
usia calon regular < 36 tahun, tubel/TNI/Perluasan staf pengajar Negeri
(PTN) atau swasta (PTS) < 40 tahun
- IPK lebih dari sama dengan 2, 70
- Toefl 450-500 (toefl Internasional / Toefl Institusional yang diakui), IELTS lebih dari sama dengan 6,0
- memiliki pengalaman kerja di fasilitas pelayanan kesehatan minimal selama satu tahun
- IPK lebih dari sama dengan 2, 70
- Toefl 450-500 (toefl Internasional / Toefl Institusional yang diakui), IELTS lebih dari sama dengan 6,0
- memiliki pengalaman kerja di fasilitas pelayanan kesehatan minimal selama satu tahun
Patologi Klinik
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi
Radiologi
-
usia <35 tahun termasuk HANKAM
- IPK 2.75 untuk lulusan > tahun 2006; IPK 2,5 untuk tahun lulus < tahun 2006
- Toefl Regular 450 berdasarkan test kolektif di LIA Pramuka
- Toefl tubel 425 berdasarkan test kolektif LIA PRamuka
- untuk semua peserta baru PPDSp-1 Radiologi Toefl 500 harus mengikuti pendidikan tambahan Toefl
- IPK 2.75 untuk lulusan > tahun 2006; IPK 2,5 untuk tahun lulus < tahun 2006
- Toefl Regular 450 berdasarkan test kolektif di LIA Pramuka
- Toefl tubel 425 berdasarkan test kolektif LIA PRamuka
- untuk semua peserta baru PPDSp-1 Radiologi Toefl 500 harus mengikuti pendidikan tambahan Toefl
Urologi
-
usia calon kurang dari sama dengan 35 tahun tegular dan kurang dari sama dengan
40 tahun perluasan
- IPK lebih dari sama dengan 2, 75
- tidak melamar lebih dari 2 kali
- IPK lebih dari sama dengan 2, 75
- tidak melamar lebih dari 2 kali
Biaya
Pendidikan
Weeeeeell…. Saya
cukup yakin kalau teman-teman hampir saja lupa bahwa tujuan kita bukan mengulas
spesialis, karena keasyikan melihat2 data spesialis. Kembali ke arus utama, membuat
teman-teman mampu merancang masa depan (terlihat dewasa, red) agar mendapat
kepercayaan orang tua dalam beroraganisasi. Hal pertama yang harus diungkapkan
tentu saja bahwa teman-teman mampu menjelaskan rencana residensi dimasa depan
karena aktif berorganisasi. (kalau tidak aktif berorganisasi, mungkin tulisan
ini tidak pernah teman-teman baca) ^^
Kedua, ingatkan poin-poin penting bahwa dunia kedokteran merupakan perpaduan dari science dan art. Artinya tidak semua hal yang membuat kita sukses terletak di prestasi akademis. Dalam strategi akademik pun ada artnya, sebelum teman stress memikirkan IPK lebih baik bertanya, “berapa IPK minimal yang harus kita miliki?”. Pertanyaan yang sama pernah saya lontarkan kepada adik-adik tingkat saya. Jawaban mereka beragam dan alasannya juga cukup abstrak. Ada yang menjawab 3,5 ,ada pula yang menjawab 2,5 atau 2,75. Sayangnya banyak yang tidak mengetahui alasan kenapa mereka menyebutkan angka tersebut. Saya juga awalnya sempat bingung, walaupun cita-cita kita semua lulus cum laude, tapi perlu diingat kita harus punya target minimal. Jangan sampai kita terlalu sering membual “Di kedokteran itu yang penting skill,Yakiin deh. IPK juga ga bakalan ditanya pasien pas nanti kerja. Masa iya sebelum berobat pasiennya nanya dulu: dok, dulu IPKnya berapa?? Ga mungkin laahh!!”
(sumber:
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=262587120525564&set=pb.107139096070368.-2207520000.1351268171&type=3&permPage=1)
Belum genap 1 tahun
saya kuliah di FK, saya mendapatkan jawaban saya sendiri (jawaban kita bisa
berbeda, yang penting ada alasannya). Salah satu alasan, setelah anda membaca ulasan persyaratan
spesialis di atas, adalah 2,75. Tentu anda sepakat bila IPK minimal yang cukup
aman berada di 2,75. Kenapa? Karena standar itulah yang menjadi syarat untuk
masuk spesialis. Tapi ada juga program studi yang menginginkan IPK berdasarkan
gabungan IPK Sarjana Kedokteran dan IPK Profesi Dokter. So, salah satu persiapan
yang kita lakukan adalah mempersiapkan IPK. Selain itu banyak hal lain,
misalnya mengikuti seminar/kongres/pelatihan terkait bidang ilmu yang kita
minati. Mengadakan penelitian terkait bidang ilmu yang kita minati ketika
residensi. Semuanya akan menjadi nilai tambah untuk lulus pendidikan spesialis.
Dengan meletakkan
batu-batu rencana untuk menggapainya, mengajak orangtua berdiskusi, dan jangan
lupa bertanya : apakah pilihan saya benar?? Tentu hal ini membuat kedua orang
tua anda merasa anda telah dewasa. Telah mampu memilah mana yang seharusnya dan
tidak seharusnya. Menilai kegiatan yang bermanfaat dan tidak. Ya, itulah anda.
Apakah anda merasa saya mengajarkan cara memperdaya orang tua dengan “terlihat”
dewasa? Kalau anda yakin seperti itu, maka itulah adanya anda. Hanya terlihat
dewasa+ berpikir tidak dewasa. “Jangan tunggu merasa dewasa baru anda terlihat
dewasa, terlihatlah dewasa agar anda cepat Dewasa”.
“Berlakulah dewasa,
niscaya Allah SWT akan mendewasakan sifat-sifat anda”.
Salam
kami, Generasi Arif, Loyal, Adaptif, dan Unggul!!!