saya tidak lebih baik dari anda...
Jangan pernah menganggap diri kita paling baik...sebuah ekstrak dari pengalaman saya. dengan pelarut blog dan facebook, semoga bisa menjadi fraksi fraksi yang berguna dalam hidup saya dan orang lain.
March Meeting 2010 International Federation Medical Students' Assosiation, sebuah pengalaman berharga saya pernah mengikuti acara ini. Ada banyak kegiatan yang dilakukan, beberapa di antaranya mengikuti Leadership training dan SCOPH session..ada Icebreaking yang sama ketika saya mengikuti SCOPH dan Training.
Begini instruksinya:
- Teman2 buat dua barisan dengan posisi saling berhadapan (sehingga semua orang mempunyai lawan bicara)
- Pikirkan sesuatu, dan setelah trainer mengatakan “anything, everything, something” ucapkan, lalu kalian berdua (yg berhadapan) silakan memberikan argumen kepada satu sama lain mengapa “sesuatu” yang kalian sebutkan itu lebih penting. Oke lakukan
- Kami melakukan itu, dan mengucapkan semua hal yang ada dipikiran dengan sangat cepat, agar apa yang kami sebutkan bisa dianggap lebih penting, dan terkadang omongan lawan bicara pun sedikit yang didengar.
- Lalu, trainer mengatakan stop. Dan memerintahkan lakukan lagi hal seperti tadi, akan tetapi, setelah “anything, everything, something” ucapkan "sesuatu", lalu tanya kepada lawan bicara anda “why”, mengapa dia berpikir bahwa itu lebih penting.oke lakukan
- Kamipun melakukannya, dan hasilnya, sungguh berbeda kawan.. argumentasi kita jauh lebih baik. menumbuhkan pengertian dan memaklumi pemikiran orang lain yang berbeda dari kita, dan merekapun lebih cepat menghargai sesuatu yang kita pikirkan lebih penting tanpa kita melakukan serangan balik terhadap argumennya.
- Lalu trainer memberikan instruksi untuk berhenti dari icebreaking. Oke, ada yang mau mengambil hikmahnya??
Ada sebuah kisah lagi yang saya dapatkan jum’at sore ketika berkumpul bersama my bro (rahman, adin, viko) dan mas bro risdi. Sebuah cerita yang sangat menyentuh dan tentu membuat semua dari kami malu.
Beliau memberikan sebuah semangat untuk introspeksi diri melalui sosok seorang sahabat nabi yang dijamin masuk surga, abu bakar r.a. abu bakar adalah orang yang sering menangis dan bertanya kepada nabi, ya rasul apakah saya termasuk di dalam golongan orang-orang yang munafik?? Saking khawatirnya beliau akan dirinya. Karena apa, beliau takut akan kualitas diri beliau, apakah masih termasuk dalam orang orang beriman atau sudah termasuk dalam golongan orang-orang munafik.
Lalu lanjut mas bro risdi, masih banyak kekurangan yang kita lakukan. Mungkin, saat ini jika kita meminta surga yang paling jelek pun belum tentu kita mendapatkannya.
Masya’Allah, ucap saya dalam hati..abu bakar saja tidak pernah berpikiran bahwa apa yang dirinya telah ucapkan, lakukan, semua yang ada dalam dirinya adalah yang terbaik, karena bila ia berpikir bahwa dirinya lebih baik ketimbang orang lain, ia tidak perlu mengalami ketakutan akan kualitas dirinya. Sekarang......Silakan kita tanya diri, apakah selama ini kita kerap berpikir bahwa kita lebih baik?? Dan menganggap lawan bicara kita selalu salah?? Alhamdulillah dalam pertemuan kemarin saya melihat teman2 yang tidak berpikir bahwa dirinya lebih baik, termasuk mas bro kami, yang berkata bahwa dirinya belum tentu lebih baik dari semua yang hadir. Bisa khilaf dan lupa mengerjakan apa saja yang telah dia katakan.karena itu kita harus semangat introspeksi diri.
Dan dari icebreaking sebelumnya juga dapat kita ambil hikmah, bahwa pikiran orang berbeda beda.. dan semua bisa dimengerti apabila kita sedikit melapangkan hati dan menurunkan emosi untuk berkata “why”...lalu mendengarkan dan memposisikan diri melalui logika terbalik “andai saya di posisi dia”. Sehingga pikiran apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan, dan apa yang ada dari diri kita lebih baik ketimbang orang lain.
Saya sendiri pun masih belajar memanajemen hati dan emosi dan belajar banyak dari seorang guru, mr.MBA. yang selalu memberikan masukan bahwa tidak ada seseorang yang benar-benar jahat di dunia ini. Yang selalu mengingatkan perlunya menjaga perasaan seorang teman, menghargai perbedaan yang ada dan jangan mengeneralisasikan masalah untuk kepentingan/masalah pribadi, dan berusaha memikirkan-membantu orang lain dalam keadaan apapun terlebih ketika kita dalam keadaan tidak mampu. Karena apabila kita dalam keadaan mampu sudah sewajarnya kita dapat membantu. Banyak cerita beliau yang membantu saya untuk lebih memahami orang lain, mengerti keadaan-alasan orang lain, dan berusaha menjaga perasaan orang lain. Ya.. saya masih belajar dengan umur setua ini. Tapi menurut saya jauh lebih baik ketimbang tidak sama sekali.
saya meminta maaf atas semua kesalahan yang saya lakukan. karena ada 2 hakikat kesalahan, disengaja dan tidak disengaja. saya mohon maaf atas keduanya. sungguh, janganlah rendah karena perkataan manusia, saya, ataupun oranglain. karena Allahlah yang mengetahui keadaan dan kebenarannya. semoga saya bisa menjadi lebih baik kedepannya. aamiin
(besama syaukat gonzales, di pagar alam, gayanay kaya lg bermuhasabah*hahaha)
0 komentar:
Posting Komentar