Selasa, 17 Januari 2012

Bagaimana mengaktifkan kembali BEM yang telah lama vakum?

Saya ingin bercerita sebuah kisah, suatu hari laptop saya (Acer Aspire 4935) tidak bisa hidup. Hanya ada layar kelam didepan saya. Tak pikir panjang saya bawa laptop tersebut ke rumah teman saya dan mencoba meminta bantuan sang kawan. Sesampainya disana, berbagai carapun dicoba untuk memperbaiki, tanda-tanda fisiologis tak kurun terlihat di laptop saya. Tak ada pilihan lain, akhirnya saya membawa laptop saya ke salah satu centre untuk memperbaiki laptop yang nge-Hang. Disana saya tentu dilayani oleh seorang "ahli reparasi" laptop, setelah mengobservasi lalu sang repairman menjelaskan kepada saya bagian mana yang rusak, mana yang harus diperbaiki, harus instal ulang, resiko kehilangan data, hingga waktu yang diperlukan untuk perbaikan. Suka tak suka, akhirnya saya harus berpisah dan meninggalkan laptop saya bersama om repairman

Seminggu kemudian, laptop saya kembali ke pangkuan dengan rupa yang saya rasa lebih berwarna, tak kelam seperti saat rusak. Saya obrak abrik, ternyata benar, ada beberapa data yang hilang. hanya satu penyemangat saya, "Data tidak hilang, tetapi laptop ga bisa digunakan karena rusak ATAU Data ada yang hilang, tetapi laptop dapat digunakan kembali setelah instal ulang". Saya rasa hampir 99,999999% memilih yang kedua, yap, karena itu adalah pilihan yang rasional. Hati ini tetap senang walaupun ada data yang hilang, yang penting kan "Laptop" bisa dipake lagi. Prinsipnya, Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita.

Tetapi bagaimana dalam kehidupan, sudahkan kita memilih dengan rasional? berusaha mengaplikasikan prinsip Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita?? saya rasa, ketika dihadapkan kepada dua pilihan yang sifat pilihannya lebih abstrak daripada "laptop" dan "data", kebanyakan manusia lebih memilih untuk menggunakan satu prinsip, "jangan sampai kita rugi". Hal inilah yang terjadi, sehingga pilihan yang kita putuskan memang rasional, tetapi secara tidak langsung sangat minim tingkatnya rasionalitasnya karena ternyata kita telah mengenyampingkan kesempatan yang lebih besar.


Ternyata, hal seperti ini dapat dialami oleh organisasi mahasiswa. Ketika organisasi mahasiswa tidak memiliki impian yang tinggi, tujuan akhir yang tinggi, maka akan banyak tercipta pilihan-pilihan yang tingkat rasionalitasnya sangat rendah. Tapi ingatlah pula, hindarilah impian-impian yang tidak masuk akal. Karena hal ini cuma jadi bahan debat kusir belaka.

Organisasi mahasiswa penuh suka dan duka. Ada yang sangat aktif, biasa saja, atau malah bernasib sama dengan laptop saya, RUSAK. Akna tetapi, sekali lagi saya ingatkan, organisasi mahasiswa harus mempunyai impian yang diturunkan dalam bentuk tujuan. Dari beberapa kondisi yang ada, salah satu kesulitan yang dialami adalah lepas dari near death experience (NDE/ mati suri). Setelah sekian lama vakum, organisasi akan kehilangan impian dan tentu kehilangan pilihan rasional. Adakah cara untuk bangun dari kevakuman yang ada?

Ada!!, masa iya, ketika kita berusaha dengan niat baik karena Allah, Allah ga ngasih jalan.
Ingat ya, Niat karena Allah.

Karena itu, syarat pertama yang harus dipenuhi untuk membangkitkan organisasi dari NDE adalah "Milikilah Mimpi", "Milikilah Tujuan yang Tinggi". Walaupun kita bermimpi sangat tinggi, tetapi gagal, paling tidak hasil usaha kita mendekati mimpi itu. teringat kata-kata di novel andrea hirata, Bermimpilah, maka tuhan akan memeluk mimpimu (Arai).

Langkah kedua, tetapkan pilihan yang tingkat rasionalitasnya tinggi. Anda harus konsisten kepada impian organisasi, apapun pilihannya efeknya harus mendekatkan posisi organisasi kepada tujuan awalnya. Sebagai contoh, ketika anda merasa bahwa organisasi di universitas lain sudah sangat hebat dalam melakukan kajian melalui kastrat, tetapi institusi anda masih dalam keadaan vakum, maka Stop dulu berpikir mendirikan kastrat!! pilihlah kegiatan organisasi yang lebih menyenangkan bagi mahasiswa. karena tujuan anda adalah "membangkitkan organisasi dari NDE". Berhentilah mengerjakan kegiatan yang menurut anda prestigious ketika kondisi yang ada tidak tepat, karena manfaatnya dalam mendekatkan organisasi dan mimpinya adalah NIHIL.

Investasi pada berbagai macam tipe mahasiswasilakan klik disini untuk membaca ulasannya . Prinsipnya, kita tidak pernah tahu kapan si kupu-kupu akan dibutuhkan oleh aktivis, begitu pula sebaliknya. Investasi tentang mahasiswa kupu-kupu saya rasa sudah cukup jelas melalui link di atas, yang ingin saya tegaskan, perkuatlah investasi kepada beberapa aktivis. Kenapa?? karena diperlukan mahasiswa yang dapat menciptakan dan menentukan pilihan yang rasional serta berprinsip Jangan sampai kita rugi besar dan jangan sampai kesempatan untung lebih besar lepas dari kita. Bagaimana cara konkretnya?? salah satunya dengan menetapkan pioner-pioner tersebut sejak dini, dan mengusahakan mereka untuk menjadi delegasi diberbagai acara, terutama acara ISMKI. Usahakan mereka pergi "BAGAIMANAPUN CARANYA". untuk ulasan lengkap kenapa institusi harus mengirim delegasi --> klik disini untuk membaca


Prinsip terakhir, Berhentilah Menyalahkan Siapapun Atas Keadaan yang Dialami Organisasi Saat Ini.  Ini prinsip yang menurut saya sangat penting, kebanyakan aktivis yang saya temui sangat sering curhat tentang keadaan organisasinya yang buruk karena rata-rata pola pikir mahasiswanya belum maju dan cenderung kupu-kupu. Seharusnya dia berkaca di cermin ukuran 1x2 meter dan menunjuk bayangan didepan cermin sebagai orang yang pantas dicap "bersalah". Loh kok gitu? jelas. Dialah orang yang tahu duduk permasalahan organisasi dimana, orang dengan pola pikir lebih maju, orang yang lebih mengenal bagaimana organisasi yang seharusnya, tetapi masih memilih untuk TETAP DIAM (no action talk only). Hayatilah, organisasi itu bagaikan makhluk hidup yang juga beradaptasi. Kalau orang berusaha untuk memperbaiki, maka organisasipun akan menyesuaikan diri dengan usaha yang dilakukannya, artinya organisasi akan menjadi lebih baik.

setelah keempat hal prinsipil di atas dilakukan, mudah-mudahan akan ada jalan untuk perbaikan organsiasi yang telah lama vakum. Ingat, anda yang membaca ini dituntut untuk menjadi Sang Repairman. Stop untuk menjadi aktivis yang selalu menyalahkan dan menuntut perubahan, tetapi tak memberi solusi dan memikirkan efek negatif jangka panjang dari perubahan yang dia tuntut.. beralihlan menjadi aktivis yang senang dengan perbaikan, karena hakikatnya, perbaikan tetap memiliki efek positif dalam jangka yang sangat panjang. 

Aktivis yang suka menuntut dan aktivis yang gemar memperbaiki itu berbeda. Menurut saya, sekedar menuntut tak lebih dari sampah.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by phii | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Hostgator Coupon Code